Drama itu bernama sepak bola, dan panggung besarnya adalah Piala Dunia. Laga terakhir penyisihan grup selalu diwarnai berbagai kejadian dramatis yang tercatat dalam sejarah, termasuk beberapa tim di bawah ini yang lolos dari fase grup berkat perjuangan atau keajaiban di saat-saat akhir:
Argentina, Portugal, Meksiko dan Jepang (2018)
Tiga negara ini lolos secara dramatis dari fase grup Piala Dunia 2018. Argentina lolos dari lubang jarum setelah mengalahkan Nigeria, sementara Portugal nyaris ditumbangkan perlawanan sengit Iran di laga terakhir. Meksiko nyaris tewas setelah kalah telak 0-3 dari Swedia tapi terselamatkan kejutan Korea Selatan yang mengalahkan Jerman. Terakhir, Jepang lolos berkat aturan fair play point meski kalah atas Polandia.
Uruguay dan Yunani (2014)
Uruguay memulai Piala Dunia 2014 dengan kekalahan mengejutkan 1-3 dari Kosta Rika. Mereka baru bangkit setelah mengalahkan Inggris di laga kedua dan menang tipis atas Italia di laga menentukan. Mereka mengikuti langkah Yunani yang lolos dari lubang jarum setelah mengalahkan Pantai Gading di laga terakhir, meski di laga pembuka dihajar Kolombia 0-3.
Slovakia dan Spanyol (2010)
Tim debutan Slovakia lolos di saat-saat akhir penyisihan grup Piala Dunia 2010 secara spektakuler. Berkat performa sensasional Robert Vittek, bekas wilayah Cekoslovakia ini mengungguli tim kuat Italia, 3-2. Di grup lain, secara tak terduga tim kuat Spanyol tertolong oleh hasil Honduras yang sukses menahan imbang Swiss, tim yang mengalahkan mereka di laga pertama. Spanyol akhirnya keluar sebagai juara di turnamen ini.
Prancis 2006
Prancis adalah satu-satunya tim yang berharap kemurahan hati pesaingnya untuk lolos dari fase grup di Piala Dunia 2006. Hasil imbang di dua laga awal melawan Swiss dan Korea Selatan membuat Les Bleus berharap kedua pesaing itu tak bermain imbang di laga terakhir agar mereka bisa lolos. Harapan itu tercapai setelah mereka menang 2-0 atas Togo, karena Swiss mengungguli Korea Selatan dengan skor sama. Prancis akhirnya melaju ke final menantang Italia.
Paraguay dan Turki (2002)
Dua tim lolos dari fase grup secara dramatis berdasarkan aturan selisih gol. Paraguay mengungguli Afrika Selatan meskipun sama-sama memiliki selisih gol 0, tapi unggul dalam produktivitas ke gawang lawan. Sedangkan Turki yang memiliki poin sama dengan Kosta Rika tetap berhak lolos karena unggul selisih gol. Turki akhirnya finis di urutan tiga turnamen ini.
Norwegia dan Cile (1998)
Norwegia menjungkirbalikkan prediksi dengan lolos di laga terakhir setelah mengalahkan juara bertahan Brasil. Dengan poin 5, mereka unggul satu poin atas Maroko. Sedangkan di grup lain, Cile menjadi peserta babak 16 besar terunik karena hanya mengumpulkan tiga poin hasil dari tiga kali imbang di fase grup.