Piala Dunia 2018

Pelatih-Pelatih Peserta Piala Dunia 2018 yang Mungkin akan Mundur atau Diberhentikan Setelah Turnamen

Pelatih kepala Mesir, Hector Cuper, baru saja mengumumkan pengunduran dirinya usai negara yang ia nahkodai gagal meraih satu poin pun di fase grup Piala Dunia 2018. Cuper tentunya tak akan menjadi pelatih tim nasional peserta Piala Dunia terakhir yang akan kehilangan pekerjaannya pascaturnamen. Ada beberapa pelatih yang memiliki peluang untuk mengikuti jejak Cuper.

Siapa saja mereka? Simak di bawah ini:

Oscar Tabarez

Setelah mengabdi selama 12 tahun bagi timnas Uruguay, hampir 99% Oscar Tabarez akan meletakkan jabatannya selepas Piala Dunia 2018 usai. Pelatih yang satu ini sudah berusia 71 tahun dan saat ini tengah berkutat dengan penyakit. Melihat jasanya bagi Uruguay, sudah semestinya Tabarez dapat pensiun dengan tenang.

Fernando Hierro

Berposisi sebagai pelatih kepala interim, hanya dua kemungkinan bagi Hierro usai Piala Dunia. Yang pertama adalah diangkat menjadi pelatih kepala tetap dengan catatan Spanyol berprestasi, atau digantikan oleh pelatih kepala lain. Melihat performa Spanyol sejauh ini, rasanya kemungkinan kedua memiliki peluang lebih besar untuk terjadi.

Shin Tae-yong

Pelatih kepala Korea Selatan yang diangkat di tahun 2017 ini memang hanya dikontrak dengan durasi selama satu tahun. Apabila negaranya gagal memetik satu poin pun di fase grup Piala Dunia 2018, besar kemungkinan Shin tak akan mendapatkan perpanjangan kontrak.

Jose Pekerman

Setelah mampu membawa Kolombia berprestasi di Piala Dunia 2014, Pekerman menemui kendala besari di edisi tahun ini. Los Cafeteros memiliki peluang besar untuk tak lolos dari fase grup setelah hanya meraih tiga poin dari dua pertandingan. Apabila Kolombia tak lolos, kontrak Pekerman yang akan habis selepas Piala Dunia mungkin tak akan diperpanjang.

Didier Deschamps

Kontrak Deschamps bersama Prancis baru akan berakhir di tahun 2020 nanti setelah Piala Eropa. Namun, timnas Prancis yang tampak stagnan di bawah asuhannya, meski memiliki segelintir pemain muda terbaik di timnya. Apabila Prancis gagal melewati Argentina di babak 16 besar, besar kemungkinan Deschamps untuk dicopot dari jabatannya.

Herve Renard

Maroko mesti rela pulang lebih dari awal meski menampilkan permainan yang atraktif. Renard yang menjadi otak dari permainan Maroko tentu layak dipertahankan, dan kontraknya sendiri pun baru akan berakhir di tahun 2022. Namun, pelatih kepala yang tampan ini mungkin akan tergoda dengan tawaran Mesir—yang baru saja ditinggal Cuper—atau Aljazair dengan nilai kontrak yang lebih tinggi. Sekadar info, nilai kontrak Renard bersama Maroko hanya 780 ribu euro per tahun, selisih hampir setengah dengan Cuper di Mesir.

Adam Nawalka

Secara mengejutkan, Polandia yang tergabung di pot 1 tersingkir lebih awal di fase grup Piala Dunia 2018. Nawalka, yang kontraknya habis usai turnamen, mungkin tak akan mengomandoi Robert Lewandowski dan kolega setelah ini.

Jorge Sampaoli

Sampaoli terikat bersama Argentina hingga tahun 2022. Namun, performa buruk di fase grup mungkin akan memaksa AFA, federasi sepak bola Argentina, untuk membayar kompensasi yang besar kepadanya untuk memecat pelatih berkepala plontos ini. Seperti Deschamps, laga di babak 16 besar nanti akan menjadi laga yang amat krusial bagi masa depannya.