Dibanding dengan pertandingan di Grup C lainnya, yaitu antara Prancis dan Denmark, pertandingan antara Peru dengan Australia tentu tidak terlalu diminati oleh banyak orang. Kebanyakan pasti memilih tayangan yang lain itu dibanding dengan yang satu ini. Banyak alasan mengapa hal itu bisa terjadi.
Pertama, Prancis dan Denmark adalah dua tim yang diunggulkan di Grup C. Kedua, Peru sudah tersingkir dari Piala Dunia 2018. Ketiga, walau Australia masih punya kesempatan untuk lolos ke fase selanjutnya, kesempatan yang mereka miliki sangat tipis sekalipun menghadapi tim yang belum pernah menang satu kali pun di ajang ini.
Namun bukan berarti tidak ada alasannya untuk menonton pertandingan ini. Bagi penikmat sepak bola, ada beberapa yang tak mau melewatkan laga yang ada. Alasan lain, apapun hasil akhirnya, kita semua berharap bahwa kedua tim mampu menunjukkan permainan yang hebat dan atraktif. Spoiler alert! Pertandingan ini tidak berjalan demikian.
Bert van Marwijk hanya membuat satu perubahan saja, yaitu memasang Tomi Juric sebagai penyerang terdepan The Socceroos dibanding dengan Andrew Nabbout yang sudah bermain dua kali. Sementara itu di pertandingan terakhir La Blanquirroja, Ricardo Gareca membuat dua perubahan, yaitu kembali memainkan Renato Tapia dan memasukkan Anderson Santamaria untuk menggantikan posisi Alberto Junior Rodriguez di belakang.
Menang adalah hal yang mutlak bagi Australia apabila mereka masih ingin lolos ke babak 16 besar. Sayangnya, urgensi untuk menang tidak nampak terlihat di permainan mereka di babak pertama. Alih-alih bermain ngotot dan menekan, para pemain Socceroos terlihat bermain santai, atau malah lebih ke tidak terlalu bersemangat. Meski tidak terlalu ditekan, Peru yang ingin menang sebelum pulang tetap bermain hati-hati.
Pertandingan bisa berjalan membosankan jika saja tidak ada gol yang terjadi. Untungnya, Andre Carrillo membuat mutu pertandingan menjadi lebih baik. Menerima umpan lambung dari kapten kesebelasan, Paulo Guerrero, Carrillo berhasil melesatkan sebuah tembakan yang tak mampu dijangkau oleh Mathew Ryan. Mereka pun mencetak gol pertama mereka di Piala Dunia sejak tahun 1982.
Akhirnya sadar bahwa mereka harus memenangkan pertandingan, para pemain Australia pun mencoba melakukan serangan yang lebih berarti. Hasilnya adalah sebuah peluang emas dari serangan balik yang mereka lancarkan. Sayangnya, umpan silang yang diberikan oleh Robbie Kruse tak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Mathew Leckie. Trent Sainsbury juga punya kesempatan untuk menyamakan kedudukan, sayangnya sundulannya sangat buruk dan babak pertama pun berakhir dengan keunggulan Peru.
Tidak terlalu banyak perubahan yang terjadi di babak kedua, yang berubah hanyalah skor yang ada. La Blanquirroja sukses menggandakan keunggulan mereka lewat gol dari Guerrero. Setelah hampir gagal tampil di Piala Dunia 2018, pencetak gol terbanyak Peru itu akhirnya mencatatkan dirinya ke daftar pencetak gol di ajang ini.
Tertinggal dua gol, Australia akhirnya memasukkan pemain gaek mereka, Tim Cahill, untuk menggantikan Juric. Ini adalah ajang Piala Dunia keempat mantan pemain Everton tersebut. Sayangnya meski sudah memasukkan Cahill dan meningkatkan intensitas serangan mereka, Socceroos masih belum mampu memperkecil ketertinggalan mereka karena kualitas mereka memang jaub di bawah standar untuk pertandingan malam ini.
Jalan serta akhir pertandingan ini memang seperti apa yang diperkirakan banyak orang. Tak terlalu menarik dan peluang tipis Australia nyatanya memang tetap mustahil untuk terjadi. Hanya ada peluang kosong, permainan yang cukup keras, dan beberapa kartu kuning yang dikeluarkan.
Jika ingin dipaksakan, tentu ada beberapa hal yang cukup membuat pertandingan ini layak ditonton. Pertama, kita bisa melihat Cahill bermain sekali lagi untuk Socceroos. Kedua, Peru berhasil mencetak gol dan menang di pertandingan terakhir mereka. Ketiga, berkat Carrillo dan Guerrero, kita bisa menantikan janji dari Nissu Cauti.