Kalah beruntun di sepasang laga awal babak penyisihan Grup A, masing-masing dari Rusia dan Uruguay, memaksa Mesir untuk merapikan barang-barangnya lebih cepat guna terbang kembali menuju tanah asalnya.
Walau demikian, partai formalitas melawan Arab Saudi yang dihelat tadi malam (25/6), tetap mereka lakoni dengan keseriusan tinggi. Salah satu buktinya adalah keberadaan sang megabintang, Mohamed Salah, yang tetap diturunkan oleh Hector Cuper.
Namun ketimbang Salah, ada satu figur lain di tubuh The Pharaohs yang mencuri atensi publik. Siapa lagi kalau bukan sang kiper veteran, Essam El Hadary. Dibawa oleh Cuper sebagai bagian skuat Negeri Piramida di Piala Dunia 2018, El Hadary merupakan sosok paling tua, 45 tahun 161 hari, dari total 736 pesepak bola yang melawat ke Rusia.
Dengan usia seperti itu, El Hadary menyimpan potensi untuk jadi pemain tertua yang merumput di Piala Dunia, melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh penjaga gawang Kolombia, Faryd Mondragon (43 tahun 3 hari), andai Cuper memainkannya pada laga-laga yang dijalani Mesir.
Sadar jika tim besutannya resmi tersingkir sehingga tak menyimpan asa apapun kecuali meraih kemenangan demi menjaga martabat mereka, Cuper menetapkan laga kontra Arab Saudi sebagai momen debut sekaligus partai terakhir El Hadary di Piala Dunia.
Munculnya nama kiper kelahiran Damietta itu dalam starting eleven Mesir, bikin sejumlah pihak merasa semringah. Pasalnya, fakta demikian mengantar namanya kini sah memegang rekor sebagai pemain tertua yang berlaga di kejuaraan sepak bola antar-negara paling akbar tersebut.
2y 158d – Essam El-Hadary (45y 161d) breaks the record for the oldest player to appear at a World Cup finals, with the Egyptian goalkeeper aged two years & 158 days older than Colombian Faryd Mondragón, who previously held the record. Golden.#KSAEGY #EGY #WorldCup pic.twitter.com/rewgRJGaWE
— OptaJoe (@OptaJoe) June 25, 2018
Berlaga di Stadion Volgograd Arena, El Hadary tampil cukup baik dalam mengawal jala The Pharaohs dari serbuan Arab Saudi yang dipimpin oleh Fahad Al Muwallad. Kendati usianya begitu uzur, refleks dan respons El Hadary guna menghentikan segala upaya The Green Falcons buat mendulang gol sungguh apik.
Seolah tak puas dengan rekor sebagai pemain tertua yang berlaga di Piala Dunia, El Hadary melengkapinya dengan status kiper paling gaek yang berhasil menggagalkan penalti di sebuah laga Piala Dunia.
Momen spesial itu sendiri terjadi pada menit ke-41 setelah dirinya membendung tendangan Al Muwallad guna mempertahankan keunggulan The Pharaohs yang sebelumnya memimpin via gol Salah di menit ke-22.
Essam El-Hadary is the oldest player in World Cup history to save a penalty at the tournament.
45 years old and still making saves like that. 👏 pic.twitter.com/D1rBoP9Df1
— Squawka (@Squawka) June 25, 2018
Akan tetapi, keberhasilan El Hadary bikin penyelamatan itu juga mengatrol namanya untuk menuliskan satu rekor lain yaitu kiper keempat sepanjang sejarah yang sukses menghalau penalti dalam laga debutnya di Piala Dunia.
4 – Essam El Hadary has become the 4th goalkeeper to save a penalty on his World Cup debut since 1966:
🇪🇬 El Hadary v Saudi Arabia in 2018
🇮🇸 Halldorsson v Argentina in 2018
🇺🇸 Meola v Czechoslovakia in 1990
🇵🇪 Quiroga v Scotland in 1978
Clutch.#WorldCup pic.twitter.com/YDcoqbvOnf
— OptaJean (@OptaJean) June 25, 2018
Melihat rekor demi rekor yang mampu diciptakan El Hadary dalam pertandingan kontra Arab Saudi, wajar bila khalayak menyebut jika momen tersebut adalah malam spesial bagi sosok berpostur 190 sentimeter tersebut.
Namun nahas, ada satu hal yang barangkali amat disesali oleh El Hadary karena Mesir lagi-lagi gagal memetik kemenangan perdananya sepanjang ikut serta di Piala Dunia usai dimangsa The Green Falcons dengan skor tipis 1-2.