Dalam ronde kedua pertandingan di Grup E Piala Dunia 2018, Swiss berhasil membalikkan keunggulan Serbia lewat gol Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri. Terlepas dari impresifnya comeback yang dilakukan Die Nati, selebrasi yang dilakukan oleh dua pencetak gol mereka terbilang menjadi berita utama dari laga ini.
Selebrasi yang dilakukan oleh Xhaka dan Shaqiri tampak sama persis. Kedua pemain yang merumput di Inggris ini sama-sama membuat tangan mereka menyerupai burung elang dan menaruhnya di dada mereka. Usut punya usut, selebrasi tersebut mengandung makna politis yang tak kecil.
Granit Xhaka and Xherdan Shaqiri both grew up in Switzerland because of the Serbian repression in Kosovo in the 1990s.
Last night, they both scored and celebrated with the gesture of the Albanian eagle – a win that could see Serbia eliminated. pic.twitter.com/X0KnCad2et
— FourFourTweet (@FourFourTweet) June 23, 2018
Ya, burung elang yang dimaksud adalah burung elang yang menjadi simbol dari negara Albania. Dua pemain ini memang berasal dari etnis Albania yang berasal dari Kosovo. Kosovo sendiri merupakan negara yang sempat merasakan konflik dengan Serbia, yang baru berarkhir karena intervensi NATO di tahun 1999 lalu. Xhaka dan Shaqiri tentunya merasakan dampak dari konflik ini, mengingat mereka tumbuh besar kala perang berlangsung, bahkan Shaqiri menikmati masa kecil kala konflik tengah berkecamuk.
Dilansir dari BBC, FIFA sudah melaksanakan investigasi atas selebrasi yang dilakukan oleh Xhaka dan Shaqiri. Organisasi yang menaungi sepak bola di dunia tersebut akan menilai apakah gesture yang dikeluarkan oleh dua gelandang andalan Swiss ini kala melakukan selebrasi adalah sebuah provokasi atau tidak.
Jika investigasi FIFA menyatakan bahwa mereka berdua bersalah, baik Xhaka dan Shaqiri akan dihukum selama dua laga dan mendapatkan denda. Hal ini telah diatur dalam undang-undang FIFA nomor 54.
“Siapapun yang melakukan provokasi di depan publik ketika laga berlangusung akan mendapatkan hukuman selama dua pertandingan dan denda sebesar 5 ribu Swiss francs.”
Apabila Xhaka dan Shaqiri divonis bersalah, mereka harus melewatkan laga krusial melawan Kosta Rika di fase grup, dan pertandingan di babak 16 besar apabila Swiss lolos.
Shaqiri sempat buka suara mengenai selebrasinya. Ia menyatakan bahwa semua itu ia lakukan karena terlarut dalam euforia.
“Ini hanya emosi. Saya senang dan bangga bisa mencetak gol ini, tak lebih dari itu. Saya rasa kita tak harus membahas hal ini lebih lanjut.”
Federasi sepak bola Swiss tentunya mengusahakan agar kedua pemain pentingnya ini bisa menghindari sanksi. Menarik untuk menanti putusan apa yang akan dijatuhkan oleh FIFA perihal selebrasi ini.