Laga perdana yang dijalani gelandang bertahan Kolombia, Carlos Sanchez, di Piala Dunia 2018 berakhir dengan sangat buruk. Sanchez menjadi kambing hitam atas kekalahan negaranya melawan Jepang setelah ia menerima kartu merah di menit ketiga. Kala itu, Sanchez dengan sengaja menghalau bola menggunakan tangannya, dan Jepang yang unggul pemain berhasil mencuri kemenangan.
Seolah kejadian tersebut belum usai, Sanchez harus dirundung oleh ancaman yang tidak main-main. Pasca-laga usai, muncul sebuah ancaman pembunuhan yang datang kepada gelandang milik RCD Espanyol tersebut melalu Twitter. Dalam twit tersebut, foto Sanchez disandingkan dengan Andres Escobar, pesepak bola Kolombia yang dibunuh setelah mencetak gol bunuh diri di Piala Dunia 1994.
Untungnya, twit tersebut langsung diturunkan, dan pengirim dari pesan tersebut langsung dilacak oleh pihak yang berwenang. Meskipun begitu, memori akan tragedi yang menimpa Escobar—yang dibunuh dengan senjata api di negaranya sendiri—tentu tak mudah untuk dilupakan, terutama bagi pesepak bola asal Kolombia.
Gelandang berusia 32 tahun ini setidaknya memiliki pelatih dan rekan-rekan yang suportif. Usai Los Cafeteros berhasil menggulung Polandia dengan tiga gol tanpa balas, Jose Pekerman, pelatih timnas Kolombia menyatakan bahwa kemenangan yang berhasil diraih timnya didekasikan untuk Sanchez.
“Kemenangan ini kami berikan untuk Sanchez, karena ia baru saja mengalami hari-hari yang sangat berat dalam hidupnya. Saya dan pemain-pemain saya yang lain ingin memberikan kebahagiaan baginya. Saya mengatakan ini secara personal, namun kami semua merasakan apa yang ia rasakan,” ujar pelatih berusia 68 tahun tersebut dikutip dari Straits Times.
Pekerman juga menyatakan bahwa ia dan timnya memang mendengar ada ancaman yang diberikan kepada Sanchez. Namun, pelatih yang lahir di Argentina ini ogah untuk mengonfirmasi apapun.
“Kami telah menerima beberapa informasi seputar hal ini, namun saya tak bisa mengonfirmasi apa-apa. Yang jelas kami begitu terpukul akan hal ini. Ini adalah hal yang lebih dari sekadar sepak bola. Kami bermain dengan dedikasi dan kerja keras, namun hal ini bukan hal yang sepele.”
Sanchez sendiri belum muncul ke publik selepas kejadian dan munculnya ancaman ini. Kita hanya bisa berharap dan mendoakannya agar kejadian yang menimpa Escobar tak terulang kembali.