Kabar miring menimpa Parma di tengah euforia mereka kembali ke Serie A. Ada dugaan klub legendaris Italia ini melakukan pengaturan skor, yang dilakukan oleh dua orang pemainnya, Emanuele Calaio dan Fabio Ceravolo, melalui pesan teks singkat pada pemain Spezia.
Dilansir dari Football Italia, pesan teks singkat itu dikirim ke dua pemain Spezia, Filippo de Col dan Alberto Masi, semalam sebelum Parma melawat ke kandang Spezia di giornata 42 pada 18 Mei 2018. Pertandingan itu dimenangkan Parma dengan skor 2-0, yang memastikan tiket promosi ke Serie A didapat pada pekan pamungkas.
Dengan tambahan tiga angka tersebut Parma mengunci posisi di peringkat kedua Serie B. Mereka mengumpulkan 72 poin, sama dengan Frosinone, tapi unggul selisih gol. Peringkat kedua menggaransi Parma untuk langsung naik tingkat ke Serie A 2018/2019 bersama Empoli, tanpa harus menjalani babak play-off.
Pesan teks yang dicurigai berbau pengaturan skor itu berisi permintaan ke de Col dan Masi untuk bermain buruk, agar Parma bisa otomatis promosi ke Serie A, tanpa harus melalui babak play-off. Tindakan ilegal ini kemudian terungkap oleh salah seorang pemain Spezia, yang melapor ke CEO Luigi Micheli. Informasi tersebut langsung diteruskan ke pihak yang berwenang supaya segera diusut, juga agar Spezia tidak ikut terkena getahnya.
Federasi sepak bola Italia (FIGC) kemudian merujuk Calaio dan Ceravolo ke pengadilan setempat, dan sidang putusan terkait kasus ini akan diumumkan dalam 10 hari ke depan. Jika terbukti bersalah, Parma akan menghadapi hukuman berat karena tiket promosi mereka bisa dianulir.
Akan tetapi pihak Parma melakukan pembelaan. Melalui juru bicaranya, Parma yakin bahwa tidak ada satupun di dalam klub yang melakukan pengaturan skor.
“Saya sama sekali tidak paham, bagaimana bisa sebuah pesan teks berisi pertanyaan disebut sebagai pengaturan skor? Saya yakin Parma sangat bersih dari segala skandal, dan kami berhak mendapat tiket promosi ke Serie A sesuai apa yang kami raih di akhir musim.”
“Kami ingin ada kejelasan, keadilan, dan apresiasi pada usaha kami berjuang di kompetisi. Para pendukung juga harus tahu bahwa klub kesayangan mereka tidak terlibat pengaturan apapun. Semoga kebenaran dapat ditegakkan,” pungkasnya, dikutip dari Football Italia.