Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018, Mesir vs Uruguay: Tidak Ada Mohamed Salah Hari Ini

Laga kedua Piala Dunia 2018 mempertandingkan Mesir, negara yang mendapat banyak spotlight berkat dua hal: Mohamed Salah dan kelolosan dramatis mereka ke Piala Dunia setelah hampir tiga dekade absen. Melawan sang juara dunia dua kali, Uruguay, yang sejak 2006 hingga 12 tahun berselang, masih setia bersama Oscar Washington Tabarez, kakek tua berjuluk El Maestro.

Hector Cuper, pelatih ikonik yang kini menangani Mesir, membuat keputusan mengejutkan dengan membangkucadangkan sang bintang utama, Mohamed Salah, walau dalam perkembangan berita di dua hari terakhir sebelum laga menyebutkan bahwa cedera bahu yang dialami Salah sejak insiden dengan Sergio Ramos di final Liga Champions Eropa 2017/2018 lalu sudah pulih dan kondisinya menuju 100% fit.

Uruguay, di sisi lain, turun dengan kekuatan terbaik mereka dengan duo bek tangguh, Diego Godin dan Jose Gimenez, turun sebagai palang pintu kembar, juga bersama mereka adalah dua ujung tombak kembar, Edinson Cavani dan Luis Suarez.

Yang cukup mengejutkan, Lucas Torreira, gelandang belia milik Sampdoria yang tengah gencar dikabarkan akan merapat ke Arsenal, tidak mendapat tempat di starting line-up dan digeser oleh gelandang Boca Juniors, Nahitan Nandez, yang turun di lini tengah bersama nama-nama populer seperti Matias Vecino dan wonderkid Juventus, Rodrigo Bentancur.

Babak pertama relatif berjalan tak terlalu seru dengan tempo yang sedang. Amr Warda, gelandang sayap milik PAOK, yang turun menggantikan Salah, tampil mencuri perhatian bersama Mohamed Elneny untuk membantu lini tengah Mesir menandingi gelandang-gelandang penuh talenta milik Uruguay.

Di lini belakang, duo bek raksasa milik West Bromwich Albion, Ali Gabr dan Ahmed Hegazi, tampil cukup rapi untuk menahan sisi eksplosif Suarez dan Cavani. Kredit khusus untuk Gabr yang secara manis mampu membuat satu blok krusial dari tendangan kaki kiri Cavani dari luar kotak penalti yang terlihat mengarah ke gawang Mesir yang kali ini dikawal Mohamed El-Shenawy.

Uruguay sendiri, walau memiliki kualitas yang berada satu level di atas Mesir, sedikit tampil canggung, utamanya dari Nandez dan gelandang Cruzeiro yang memakai nomor punggung 10 di Piala Dunia kali ini, Giorgian De Arrascaeta. Kecanggungan serupa juga terasa di performa Luis Suarez, yang tampil di bawah standarnya pada babak pertama, utamanya ketika membuang satu peluang emas saat sontekannya menyamping tipis dari gawang El-Shenawy.

Sedikit opini, secara pribadi, Amr Warda adalah salah satu stand out player di babak pertama. Gelandang berusia 24 tahun ini memiliki work rate yang bagus yang membuatnya mampu menunjukkan kedisiplinan untuk menjaga kerapatan di lini tengah Mesir yang kalah kualitas dibandingkan lawannya, sekaligus melakukan pressing yang konstan kepada penghuni sisi kiri Uruguay, Arrascaeta dan Martin Caceres, bek kiri Uruguay.

Awal jelang babak kedua dimulai dengan sorotan kamera selama beberapa detik kepada Mohamed Salah yang tampak masih mengenakan rompi dan membawa pelindung tulang kering, tanda bahwa ia tak akan diturunkan di awal babak kedua nanti.

Tempo tak berubah, intensitas pertandingan juga tidak naik drastis, kecuali satu peluang emas, lagi-lagi melalui Luis Suarez, yang mampu digagalkan dengan gemilang oleh El-Shenawy dengan kakinya saat sudah berhadapan satu lawan satu dengan penyerang buas milik Barcelona itu.

Sampai jelang menit ke-70, pertandingan belum menunjukkan tanda-tanda akan berjalan menarik, dan ya, setelah dua pergantian pemain, Cuper nyatanya belum tertarik untuk memasukkan satu nama yang begitu dinantikan para kuli tinta dan penonton di Ekaterinburg Arena, Mohamed Salah.

Pertandingan memanas setelah menit ke-80, beberapa saat selepas Cuper memastikan Ramadan Sobhi sebagai pemain pengganti ketiga, sekaligus memastikan bahwa tidak akan ada Mohamed Salah malam ini. Dua peluang emas didapatkan tandem Suarez, Edinson Cavani.

Tendangan kerasnya yang pertama mampu dimentahkan dengan gemilang oleh El-Shenawy, dan membuat saya melompat kecil dari tempat saya duduk karena akhirnya ada sesuatu yang membuat pertandingan ini menjadi sedikit menarik. Dua menit berselang, Cavani kembali mengancam. Tendangan bebas penyerang Paris Saint-Germain ini menghantam tiang gawang Mesir dan membuat pertandingan terasa semakin intens di jelang akhir laga.

Dan…kebuntuan serta kehampaan akan gol berakhir di menit ke-89, satu menit jelang waktu normal berakhir. Jose Gimenez, bek belia milik Atletico Madrid, melompat tinggi untuk menanduk umpan sepak pojok dan merobek gawang Mesir untuk pertama kalinya malam ini.

Gol ini menjadi gol keenam sepanjang karier internasional Gimenez, sekaligus gol yang sangat berharga nantinya di perjalanan Uruguay mengarungi persaingan Grup A, setelah Rusia yang mampu menang dengan skor mencolok 5-0 atas Arab Saudi, sehari sebelumnya.

Bagi Mesir, ini hasil yang lumayan menyakitkan setelah berbagai drama tentang kebugaran Mohamed Salah dan bagaimana mereka tampil cukup spartan di laga ini, walau tak pernah benar-benar tampil mengancam dan mematikan di depan gawang lawan.

Tidak ada Mohamed Salah hari ini,
Tidak ada Mohamed Salah kemarin,
Aku sendiri dan tidak berada di sini,
Semua orang adalah orang lain,

Meriang,
Meriang,
Aku meriang,
Kau yang panas di kening, kau yang dingin dikenang,*

Disclaimer (*): Diambil dari puisi berjudul “Tidak Ada New York Hari Ini” karya Aan Mansyur dan dimodifikasi seperlunya untuk konteks isi tulisan ini.