Piala Dunia 2018

Dari Mario Kempes hingga Lionel Messi, Inilah Pemain Terbaik Piala Dunia Selama 10 Edisi Terakhir

Meraih gelar pemain terbaik dalam kompetisi sebesar Piala Dunia adalah pengakuan paling sahih atas kemampuan satu pesepak bola. Meskipun begitu, jangan salah, sang pemenang pemain terbaik tak melulu mereka yang menjadi juara. Bahkan, ada pemain terbaik Piala Dunia yang negaranya tak menembus babak final!

Pemenang dari gelar ini memang semata tak hanya didasarkan dari kesuksesan negaranya. Beberapa nama akan dinilai oleh Komite Teknik FIFA dan jurnalis dari beberapa negara. Untuk menyegarkan ingatan kalian, kami telah mengumpulkan 10 pemenang gelar pemain terbaik, penerima trofi Bola Emas dalam 10 Piala Dunia terakhir!

Mario Kempes – Piala Dunia 1978

Kempes berhasil menjadi pemain yang memenangkan treble di Piala Dunia setelah Garrincha di edisi 1992 dan Paolo Rossi di 1982. Penyerang Argentina ini berhasil memenangkan Bola Emas, Sepatu Emas berkat enam golnya, dan trofi Piala Dunia setelah negaranya mengalahkan Belanda di partai final.

Paolo Rossi – Piala Dunia 1982

Ketajaman Rossi terbukti sangat menentukan dalam kesuksesan Italia menjadi juara dunia di tahun 1982 lalu. Pada akhirnya, ia berhasil memenangkan tiga trofi sekaligus, trofi Piala Dunia bersama negaranya, trofi Bola Emas, dan Sepatu Emas berkat enam golnya. Rossi menjadi pesepak bola terakhir yang berhasil menggondol semua trofi mayor di Piala Dunia dalam satu edisi.

Diego Maradona – Piala Dunia 1986

Berkat penampilannya di Piala Dunia 1986 lah, Maradona disebut sebagai pesepak bola terbaik sepanjang masa. Kala itu, ia benar-benar membawa sendirian Argentina menjadi juara dunia. Lewat gol spektakuler ketika melawan Inggris, hingga gol tangan tuhannya yang begitu kontroversial. Penampilan Maradona bagaikan mitos di Meksiko saat itu.

Salvatore Schillaci – Piala Dunia 1990

Schillaci berhasil menggondol trofi Bola Emas sekaligus Sepatu Emas (top skorer) di Piala Dunia 1990 yang bertempat di Italia, negaranya sendiri. Menariknya, ia bukan nama yang diperhitungkan sebelumnya. Schillaci hanya dipanggil ke skuat Italia karena pelatih Azeglio Vicini menginginkan penyerang tambahan. Namun, ia berhasil mengejutkan semua orang dengan raihan enam gol sekaligus segelintir penampilan apik.

Romario – Piala Dunia 1994

Romario menunjukkan bahwa ia adalah penyerang yang haus gol namun tidak egois di Piala Dunia 1994 yang bertempat di Amerika Serikat. Pria yang kini banting setir menjadi politisi ini menjalin kerja sama yang begitu apik dengan Bebeto di lini depan Selecao. Ia rajin memberi asis bagi rekannya, namun tak kalah rajin untuk mencetak gol. Pada akhirnya, ia berhasil memenangkan trofi Piala Dunia bagi Brasil sekaligus mendapatkan gelar pemain terbaik.

Ronaldo Nazario – Piala Dunia 1998

Brasil tentunya merutuki diri sendiri karena tak mampu menjaga Ronaldo untuk tetap bugar di final Piala Duia 1998. Performa O Fenomeno sepanjang turnamen memang begitu apik, hingga ia diganjar gelar pemain terbaik di akhir turnamen. Namun, jelang laga final, kondisi tubuhnya memburuk, penampilannya terpengaruh, dan Brasil harus kalah dari tuan rumah Prancis di partai pamungkas.

Oliver Kahn – Piala Dunia 2002

Brasil mungkin berhasil memenangi Piala Dunia 2002, namun penampilan Oliver Kahn bersama timnas Jerman tampak terlalu bagus untuk dilewatkan. Ia menjadi kiper pertama sepanjang sejarah yang berhasil memenangkan gelar Pemain Terbaik Piala Dunia berkat lima clean sheets yang ia catatkan. Hanya tiga gol bersarang di gawangnya di turnamen tersebut, dan dua gol terjadi di partai final.

Zinedine Zidane – Piala Dunia 2006

Zidane berhasil memboyong trofi Bola Emas di Piala Dunia 2006 lewat performanya yang luar biasa bersama Prancis. Sayang, ia mungkin akan lebih diingat atas tandukannya terhadap Marco Materazzi di partai final. Kala itu, ia tampak termakan provokasi yang dilontarkan Materazzi dan harus mengakhiri karier sepak bolanya dengan tragis lewat kartu merah dan kekalahan di final Piala Dunia. Meskipun begitu, tak akan ada yang membantah bahwa Zidane bermain begitu gemilang di Jerman kala itu.

Diego Forlan – Piala Dunia 2010

Forlan berhasil membawa Uruguay menciptakan kejutan di Piala Dunia 2010. Kala itu, Uruguay secara mengejutkan berhasil menembus babak semifinal, dan Forlan pun berhasil menjadi top skor dengan lima gol (bersama Thomas Müller). Gol-gol yang ia cetak di Afrika Selatan pun begitu indah dan penampilan apiknya membuatnya diganjar gelar pemain terbaik.

Lionel Messi – Piala Dunia 2014

Bagi Messi, trofi Bola Emas yang ia dapatkan di Piala Dunia 2014 tampak tak berarti baginya. Ya, ia harus mengakhiri perjalanannya bersama timnas Argentina di Brasil dengan menyakitkan akibat gol Mario Gotze di babak perpanjangan waktu di laga final. Terlihat ia sama sekali tak tertarik ketika menerima trofi ini.