Piala Dunia 2018

Jika Pemain Asing Liga 1 Dibawa Negaranya ke Piala Dunia 2018…

Dalam hitungan hari Piala Dunia 2018 akan segera dimulai. Seperti pagelaran-pagelaran sebelumnya, ajang empat tahunan ini tidak dihiasi pemain dari Liga Indonesia, baik lokal maupun impor. Namun, pernahkah terbayang di pikiranmu bagaimana jadinya jika ada pemain Liga 1 yang dibawa timnasnya ke Piala Dunia? Siapa aja yang layak dipanggil?

Tenang… tenang… Kalian tak perlu repot-repot memilih daftar pemainnya, karena Football Tribe Indonesia telah merangkumnya, dalam formasi yang berisi 11 pemain Go-Jek Liga 1 2018 dari negara kontestan Piala Dunia tahun ini.

Kiper: Yoo Jae-hoon

Walaupun saat ini jarang bermain di Mitra Kukar karena cedera, tapi Yoo Jae-hoon tetaplah salah satu kiper asing terbaik di Liga Indonesia. Sejak bermain di Persipura, ketangguhan kiper asal Korea Selatan ini selalu meningkat tiap musimnya, dan berbuah dua gelar Indonesia Super League (ISL) serta satu trofi Inter Island Cup.

Bek: Ahn Byung-keon

Masih dari Korea Selatan, jika Piala Dunia turut dimeriahkan pemain dari Liga 1, maka Ahn Byung-keon adalah salah satu yang layak dipanggil timnasnya, Bersama Bali United, Ahn hampir membawa timnya menjuarai Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 dan menembus Piala AFC untuk pertama kalinya.

Bek: Bojan Malisic

Dari Serbia, negara dari Eropa Timur itu akan diwakili oleh Bojan Malisic, bek tengah dan wakil kapten Persib Bandung. Ketangguhan Malisic langsung terlihat sejak awal kedatangannya, dan menjadi pengganti yang sepadan bagi bek Eropa Timur di Persib sebelumnya, Vladimir Vujovic.

Bek: Fabiano Beltrame

Sementara itu dari Brasil, Fabiano adalah pilihan terbaik dari Liga 1 bagi Tite. Solid dalam bertahan, dan tajam saat membantu penyerangan. Fabiano saat ini adalah bek tersubur di Liga 1 dengan lima gol. Spesialisasinya adalah tendangan bebas keras dari jarak jauh, mirip dengan keistimewaan David Luiz.

Foto: Fourfourtwo

Gelandang: Douglas Packer

Bergeser ke lini tengah, ada satu pemain Brasil lagi yang layak dibawa Tite, yaitu Douglas Packer. Eks pemain Juventus ini tampil luar biasa di Barito Putera musim ini, dengan torehan 7 gol dan berkontribusi besar membawa Laskar Antasari bertengger di peringkat kedua klasemen sementara.

Gelandang: Diego Assis

Untuk melengkapi insting mencetak gol Packer, maka dibutuhkan gelandang yang jago mengirim asis, dan Diego Assis adalah jawabannya. Sesuai dengan namanya, Diego adalah spesialis asis di Go-Jek Liga 1 2018. Empat asis telah dibuatnya dari 13 pekan, yang membantu Persela menembus papan atas.

Gelandang: Danny Guthrie

Guthrie sangat pas ditempatkan di skuat ini karena ia bisa menjaga keseimbangan lini tengah. Gelandang asal Inggris ini di Mitra Kukar diplot sebagai deep-lying playmaker, dengan jangkauan umpan yang sangat luas. Cocok untuk melayani tiga penyerang haus gol di skuat all-star ini.

Foto: Goal.com

Gelandang: Paulo Sergio

Mobilitasnya sangat tinggi, dan dilengkapi dengan visi bermain yang brilian. Sebagai gelandang serang, Paulo Sergio adalah pemain yang wajib dibawa Fernando Santos ke Rusia nanti. Musim lalu ia berhasil membawa Bhayangkara FC juara dan menjadi pemain terbaik, kemudian musim ini tidak kehilangan taji walau timnya inkonsisten.

Foto: Liga 1

Penyerang: Fernando Rodriguez

Dari Spanyol, tak ada yang lebih baik dari penyerang Mitra Kukar ini dalam urusan mencetak gol. 10 gol di musim debutnya melanjutkan riwayat bagus Mitra Kukar dengan penyerang asing tajam. Bagaimana tidak? Gawang Barcelona saja pernah dibobolnya, apalagi gawang-gawang tim Liga 1.

Penyerang: Marko Simic

11 gol di Piala Presiden 2018, 9 gol di Piala AFC 2018, dan 5 gol sementara di Go-Jek Liga 1 2018. Simic bahkan lebih subur dari Nikola Kalinic yang menjadi idola Milanisti. Cocok untuk diandalkan timnas Kroasia dengan barisan gelandang papan atas Eropa.

Penyerang: Marcel Sacramento

Degradasi di Padang, dibuang dari Madura, dan bangkit di Jayapura. Marcel Sacramento tidak hanya membuktikan kalau dia masih tajam, tapi juga menunjukkan ketangguhan mentalnya. Cocok untuk dipasang di lini depan Brasil, mengingat Marcel termasuk penyerang tajam yang gerakannya cair, alias bisa melebar.