Piala Dunia 2018

Mereka yang Pernah Membela Dua Negara Berbeda

Terkadang, beberapa pemain dapat memiliki dua atau lebih kewarganegaraan akibat garis keturunan yang dimiliki oleh mereka. Pemain sepak bola juga bisa mendapatkan paspor kedua apabila sudah lama tinggal menetap di salah satu negara dalam jangka waktu yang cukup panjang. Di Indonesia, kita mengenalnya dengan sistem naturalisasi.

Tak jauh berbeda dengan apa yang terjadi dengan pemain asing yang berkompetisi di liga Indonesia, beberapa pemain di bawah ini berpindah kewarganegaraan dan memilih untuk membela negara barunya di pentas Piala Dunia. Bedanya, dulu mereka sempat berkostum negara asalnya:

Mario Fernandes (Brasil ke Rusia)

Bek kanan CSKA Moscow ini pernah menolak panggilan timnas Brasil sekali sebelum akhirnya menjalani debutnya bersama tim Samba di tahun 2014. Setelah mendapat paspor Rusia, Mario Fernandes pindah kewarganegaraan dan akan mewakili negara barunya di Piala Dunia 2018 nanti.

Nacer Chadli (Maroko ke Belgia)

Lahir di Liege, Belgia, Nacer Chadli pernah sekali membela Maroko di pertandingan persahabatan melawan Republik Irlandia di tahun 2010. Dia memutuskan untuk membela negara tanah kelahirannya dan telah bermain di Piala Dunia 2014 serta akan bermain di Piala Dunia 2018 nanti.

Neven Subotic (Amerika Serikat ke Serbia)

Mantan bek Borussia Dortmund menghabiskan masa mudanya dengan bermain di timnas Amerika Serikat. Neven Subotic punya beberapa alasan kenapa dia lebih memilih tim senior Serbia ketimbang Amerika, salah satunya karena tak dibawa ke Piala Dunia U-20 di tahun 2007 oleh pelatihnya saat itu.

Faouzi Ghoulam (Prancis ke Aljazair)

Banyak pemain keturunan Afrika yang bermain untuk timnas Prancis, namun tidak bagi Faouzi Ghoulam. Bek kiri Napoli ini pernah mencicipi bermain untuk tim Ayam Jago di masa mudanya, namun dia lebih memilih untuk membela Aljazair dan dia menjadi salah satu pemain yang ikut Piala Dunia 2014.

Diego Costa (Brasil ke Spanyol)

Pernah bermain untuk Brasil, namun dia memutuskan untuk berganti kewarganegaraan menjadi Spanyol. Keputusan tersebut sempat dikritik oleh banyak orang, terutama oleh pelatih Brasil saat itu, Luiz Felipe Scolari. Dia pun disambut dengan cemooh penonton tuan rumah di Piala Dunia 2014.

Kevin-Prince Boateng (Jerman ke Ghana)

Sama seperti saudaranya, Jerome, Kevin-Prince Boateng dia menghabiskan masa mudanya bermain di timnas Jerman. Sulit mendapat tempat di tim Panser, Boateng pun memutuskan untuk membela negara kelahiran ayahnya, Ghana, dan bertanding melawan saudaranya dua kali di Piala Dunia.

Thiago Motta (Brasil ke Italia)

Thiago Motta adalah pemain kesekian dari Brasil yang pindah kewarganegaraan. Dia pernah membela tim senior mereka sebanyak dua pertandingan, namun Motta merasa terpanggil untuk membela Italia, hal yang dilakukannya di usia 32 tahun ketika menjadi salah satu pemain yang ikut Piala Dunia 2014.