Dalam dua laga uji coba, Indonesia gagal taklukkan tim kuat Asia Tenggara, Thailand. Ironisnya, walaupun bermain di kandang, tim Garuda hanya bisa menciptakan 1 gol saja.
Di pertemuan kedua menghadapai Thailand, pelatih Luis Milla menurunkan tiga pemain senior, Muhammad Ridho, Riko Simanjuntak, dan Lerby Eliandri sejak awal laga. Khusus bagi Ridho dan Riko, ini pertama kalinya mereka masuk menjadi starting eleven di timnas asuhan Luis Milla. Delapan pemain sisanya merupakan para pemain langganan timnas U-23 yang sudah bersama sejak SEA Games 2017.
Pertandingan yang digelar di stadion Pakansari ini berjalan seimbang bagi kedua tim sepanjang 90 menit. Thailand unggul penguasaan bola 53% berbanding 47% milik Indonesia. Secara total peluang Thailand unggul jauh dengan 13 tendangan, sedangkan Indonesia hanya mampu menciptakan 5 tembakan ke gawang, tanpa satupun gol.
Statistik Pertandingan
Indonesia U23 vs Thailand U23
Bagaimana menurut kalian penampilan M. Hargianto dkk. di dua laga melawan Thailand U23? 🤔#IDNvTHA #TimNasDay #TimNasStats pic.twitter.com/wt4QC3vVHL
— Labbola (@labbola) June 3, 2018
Sejumlah catatan mengiringi Indonesia selepas dua laga melawan Thailand, terutama di lini depan. Dipanggilnya Beto Goncalves sedikit member angin segar di lini depan, namun tetap tidak bisa memberikan kemenangan. Beto hanya menyumbang 1 assist di partai pertama untuk gol Septian David Maulana.
Selain satu gol tersebut, Hansamu Yama dkk. tidak bisa lagi menciptakan gol lagi bahkan via set piece atau sekedar penalti. Pekerjaan rumah yang masih belum bisa ditemukan solusinya oleh Luis Milla dan staf pelatih jelang pertarungan sesungguhnya di panggung Asian Games, Agustus mendatang.
Dalam dua pertandingan anak asuh Luis Milla seakan sulit mengembangkan lini serang karena pemain sayap cepat seperti Febri Haryadi, Osvaldo Haay, dan Riko Simanjuntak tidak bisa mengeluarkan kecepatannya seperti biasa dan gagal menembus ketatnya pertahanan Thailand.
Selain masalah lini depan dan gol, satu gangguan lain ialah fisik para pemain yang terlihat sangat kelelahan akibat jadwal Go-Jek Liga 1 yang cukup padat selama bulan Ramadan. Permasalahan yang harus cepat dicari solusi oleh tim pelatih agar para pemain bisa mencapai peak performance di bulan Agustus mendatang.
