Piala Dunia 2018

Profil Jerman di Piala Dunia 2018: Persiapan yang Tidak Semulus Tahun 2014

Melalui buku berjudul Das Reboot yang rilis pada tahun 2015, disebutkan bagaimana sepak bola Jerman bangkit dari keterpurukan. Proses panjang selama lebih dari satu dekade tersebut kemudian mencapai hasil terbaiknya, yaitu ketika Jerman berhasil menjadi juara dunia pada tahun 2014.

Yang terjadi saat ini di tubuh timnas Jerman adalah proses regenerasi untuk menciptakan angkatan baru setelah generasi para pemain seperti Manuel Neuer, Mesut Özil, Thomas Müller, dan Toni Kross, yang pertama kali “meledak” pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Para pemain yang namanya tercantum dalam Das Reboot tersebut akan mewarisi nilai dan falsafah sepak bola Jerman kepada generasi baru yang digawangi oleh Joshua Kimmich, Timo Werner, dan Leroy Sane.

Namun, situasi saat ini tidak sebaik ketika mereka akan berlaga di Piala Dunia 2014 yang kemudian mereka menangkan. Saat itu, Manuel Neuer dan kawan-kawan berada di usia matang. Ditambah lagi, setahun sebelumnya, FC Bayern München, yang merupakan klub asal Jerman, berhasil meraih gelar juara Liga Champions dengan mengalahkan tim asal Jerman lain di partai final, Borussia Dortmund. Ada Meistergeist atau “semangat juara” yang terus terjaga, hingga akhirnya kemudian mereka berpesta di Brasil setelah mengalahkan Argentina di partai final.

Situasi jelang Piala Dunia 2018 di Rusia tidak sebaik pada edisi sebelumnya. Klub Jerman tidak banyak berprestasi di tingkat Eropa. Neuer yang merupakan kiper utama sekaligus kapten tim, kebugarannya masih diragukan. Ditambah lagi, sepertinya mereka masih mencari penyerang tajam di lini depan selepas pensiunnya Miroslav Klose.

Generasi baru memang mencapai prestasi mengesankan di Piala Konfederasi 2017 lalu. Tetapi tetap saja, pengalaman mereka masih minim untuk tampil di ajang sebesar Piala Dunia. Apalagi baru-baru ini, tertangkap kamera bagaimana sempat ada ketegangan antara dua pemain dari generasi baru, Joshua Kimmich dan Antonio Rüdiger, di sesi latihan.

Skuat inti

Pelatih Joachim Löw sudah memanggil 27 nama pemain yang mungkin akan diberangkatkan ke Rusia. Pada 3 Juni nanti, skuat akan mengerucut menjadi 23 pemain. Sebanyak sembilan pemain yang merupakan alumnus tim juara pada tahun 2014 masih dipanggil yaitu Neuer, Özil, Müller, Kroos, Sami Khedira, Matthias Ginter, Jerome Boateng, dan Mats Hummels. Pertanda memang Jerman ingin regenerasi berjalan dengan sesuai, tidak dalam proses yang terlalu cepat dan ekstrem.

Para generasi bintang baru Jerman, terutama yang tampil mengesankan di dua turnamen internasional terakhir pun turun dibawa. Mulai dari German’s talent of century, Leon Goretzka, hingga bocah ajaib milik Manchester City, Leroy Sane. Kejutan datang dengan dipanggilnya penyerang Freiburg, Nils Petersen, ketimbang penyerang FC Bayern, Sandro Wagner.

Prakiraan formasi

Löw sepertinya masih akan memainkan formasi awal andalannya yaitu 4-2-3-1, yang akan berubah menjadi 3-6-1 atau 3-4-3 sewaktu-waktu dalam pertandingan. Beberapa pemain di beberapa sektor masih dipertimbangkan, terutama posisi kiper, dan bek tengah lain yang akan mendampingi Mats Hummels di jantung pertahanan.

Meskipun demikian, sektor serangan sepertinya sudah memiliki pakem. Mesut Özil akan bermain sebagai gelandang serang, sementara Thomas Müller bisa ditempatkan sebagai penyerang atau sayap kanan, posisi yang ia tempati di Piala Dunia debutnya pada tahun 2010. Sementara sektor sayap kiri yang biasanya ditempati oleh Lukas Podolski sejak Piala Dunia 2006, sepertinya akan ditempati di antara Marco Reus, Leroy Sane, atau Julian Draxler.

Kekuatan

Bidang sains olahraga Jerman tentu akan menjadi penopang yang sangat baik selama mereka berlaga di Rusia nanti. Tetapi kekuatan utama Jerman sebenarnya terletak pada nilai-nilai dan falsafah sepak bola mereka yang ajeg.  Hal ini yang kemudian sebenarnya membuat mental bertanding Jerman menjadi lebih baik ketimbang tim lain dan juga yang membuat mereka bisa tampil digdaya di Piala Dunia selama bertahun-tahun.

Kelemahan

Permasalahan kiper sebenarnya tidak terlalu akut. Seandainya Manuel Neuer belum juga pulih, mereka masih memiliki dua kiper berkualitas lain dalam diri Marc-Andre ter Stegen dan Bernd Leno. Permasalahan utama di timnas Jerman adalah soal penyerang. Sudah disebutkan sebelumnya bagaimana Die Mannschaft belum menemukan penyerang tajam selepas pensiunnya Miroslav Klose.

Nils Petersen memang tampil memukau sepanjang musim ini dengan mencetak 15 gol. Tetapi, ia masih minim pengalaman bertanding di level internasional. Hingga tulisan ini rilis, Petersen belum juga mendapatkan debut untuk tim senior Jerman.

Sementara penyerang lain yang dipanggil Löw adalah Mario Gomez, yang sudah semakin uzur. Ditambah lagi, dalam dua musim terakhir, Thomas Müller lebih banyak terlibat dalam pembuatan gol ketimbang mencetak gol itu sendiri.  Mereka memang mencetak total 43 gol sepanjang babak kualifikasi. Tetapi tentu tim-tim yang tampil di babak utama Piala Dunia jauh lebih menyulitkan ketimbang yang mereka hadapi di babak kualifikasi. Mengedepankan nama penyerang muda Timo Werner, sebenarnya bisa menjadi opsi, tapi kembali lagi ke perkara mentalitas, sebab ini adalah Piala Dunia pertama sang penyerang yang belum genap berusia 23 tahun ini.

 

Pemain kunci: Thomas Müller

Sejak melakukan debut di Piala Dunia 2010, Thomas Müller sudah tampil mengesankan. Ia yang kala itu masih berusia 20 tahun, secara mengejutkan keluar sebagai pencetak gol terbanyak turnamen dengan lima gol. Di Piala Dunia edisi selanjutnya, Muller lagi-lagi masuk daftar teratas pencetak gol terbanyak turnamen dengan lima gol.

Hanya dalam rentang waktu dua Piala Dunia saja Muller sudah mencetak 10 gol dan berada dalam jarak yang begitu dekat dengan Miroslav Klose yang memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah turnamen dengan 16 gol. Meskipun ada perbedaan gaya bermain dirinya selama dua musim ke belakang, sang penafsir ruang masih diharapkan akan terus menciptakan gol-gol kemenangan untuk Jerman.

Peluang di Piala Dunia

Jerman adalah tim spesialis turnamen dan rekornya pun luar biasa. Mereka tercatat sebagai tim yang paling sering tampil di partai puncak Piala Dunia yaitu sebanyak delapan kali. Situasinya memang tidak sebaik tahun 2014, tetapi Jerman tetaplah Jerman, tim tangguh yang sudah begitu terbiasa bertarung di Piala Dunia. Jerman kemungkinan besar akan melaju hingga babak semifinal seperti yang terjadi dalam empat Piala Dunia terakhir. Setelahnya hanya ketangguhan mental dan nasib yang bisa membawa Jerman bisa melaju lebih jauh lagi, bahkan memenuhi impian untuk menambah bintang di seragam mereka menjadi lima bintang.