Marco Reus sedang berdebar-debar menunggu pengumuman skuat final Jerman yang akan dibawa ke Piala Dunia 2018. Pasalnya, ia belum pernah sama sekali tampil di turnamen empat tahunan tersebut. Gelandang yang masih setia bersama Borussia Dortmund ini memang beberapa kali harus absen dari turnamen bergengsi akibat cedera.
Mungkin masih segar di ingatan kita ketika empat tahun lalu, Reus terpaksa absen dari Piala Dunia karena cedera. Padahal, vonis cedera tersebut baru diperolehnya hanya beberapa jam sebelum skuat Jerman akan berangkat dengan pesawat terbang ke Brasil.
Pria kelahiran kota Dortmund ini harus puas hanya menjadi penonton ketika Die Mannschaft akhirnya keluar sebagai kampiun Piala Dunia 2014. Kehadirannya hanya diwakili rekan setimnya di Dortmund, Mario Götze, yang membawa kaos bertuliskan nama ‘Reus’ setelah mencetak gol tunggal kemenangan Jerman di Rio de Janeiro.
Kegagalan untuk berangkat ke Brasil 2014 merupakan kesialan kedua yang menimpa dirinya. Reus juga absen di Afrika Selatan 2010, padahal saat itu ia menjadi salah satu pemain muda potensial yang dipersiapkan Jerman untuk berlaga di Piala Dunia 2010.
Kini, penyerang sayap yang sudah membela Borussia Dortmund sejak tahun 2012 tersebut sudah masuk ke daftar awal berisi 27 pemain. Jumlah ini akan dikerucutkan menjadi 23, dan Reus tentu sangat ingin menjadi bagian Die Mannschaft yang akan berangkat ke Rusia.
Seperti dikutip situsweb resmi Bundesliga Jerman, Reus sangat optimis baik tentang peluangnya menjadi bagian skuat maupun peluang pasukan Joachim Löw mempertahankan gelar Piala Dunia.
“Saya sangat ingin membantu tim ini di lapangan. Saya sudah berusia 29 tahun ketika turnamen dimulai, dan saya yakin akan mampu berkontribusi.”
31 Mei 2018 lalu, pria berpostur 180 sentimeter ini memang baru saja merayakan ulang tahun ke-29. Di usia yang menjadi puncak performa para pesepak bola pada umumnya ini, Reus akan sangat dibutuhkan skuat Jerman selama ia berada dalam kondisi fisik yang prima.
Reus juga menyadari dirinya bukan satu-satunya pilihan Löw di sektor penyerang sayap kiri, tetapi dia sudah sangat senang apabila mendapat satu tempat di rencana sang pelatih.
“Tentu saja, saya harus berusaha keras di setiap sesi latihan. Saya pikir persaingan akan berefek sangat baik untuk skuat, karena setiap pemain akan termotivasi. Saya yakin pelatih akan memilih pemain terbaik, karena turnamen ini sangat panjang dan melelahkan.”
Jerman memang harus mempersiapkan skuat terbaik mereka di turnamen yang akan berakhir pada 15 Juli 2018 ini. Mereka akan tergabung di Grup F bersama Meksiko, Korea Selatan dan Swedia.