Pada kancah sepak bola, siapapun dapat mencatatkan namanya dalam buku sejarah sebagai sosok fenomenal. Tak terkecuali bagi para penggawa asal Asia di turnamen sepak bola paling akbar sejagad raya, Piala Dunia. Teruntuk para kontestan dari Benua Kuning yang tampil di Piala Dunia 2018 (Arab Saudi, Australia, Iran, Jepang dan Korea Selatan), berikut ini adalah para penggawanya yang sanggup mengukir sejarah tersebut.
Siapa sajakah mereka?
1) Sami Al Jaber
Jika Saeed Al Owairan pernah menciptakan gol fantastis bagi Arab Saudi di Piala Dunia 1994, apa yang diperbuat oleh legenda The Green Falcons yang lain, Sami Al Jaber, juga sama gemilangnya. Pria kelahiran Riyadh itu adalah pemain Asia pertama yang sukses mencatatkan namanya di papan skor pada tiga Piala Dunia berbeda (1994, 1998 dan 2006). Ajaibnya, setiap kali Al Jaber bikin gol, Arab Saudi mencatat rekor tak pernah kalah dengan mengepak hasil akhir berupa satu kemenangan dan dua hasil seri.
2) Tim Cahill
Sedari beberapa tahun silam, figur Cahill senantiasa diandalkan oleh Australia kala terjun di turnamen apapun. Khusus di ajang Piala Dunia, lelaki yang kini berumur 38 tahun itu bahkan mengukuhkan namanya sebagai yang terbaik dari Socceroos. Layaknya Al Jaber, Cahill pun mencatatkan diri sebagai pemain Asia yang telah membukukan gol di tiga Piala Dunia berbeda (2006, 2010 dan 2014). Golnya kontra Belanda di Piala Dunia 2014 bahkan tercatat sebagai salah satu yang terbaik ketika itu.
Sekarang, dengan kembalinya ia ke dalam skuat Australia di Piala Dunia 2018, Cahill tentu berminat untuk mencetak gol lagi di turnamen keempatnya sekaligus menahbiskan diri sebagai pemain asal Asia pertama yang sanggup melakukannya.
3) Hong Myung-bo
https://www.youtube.com/watch?v=YO7ovgLk4Gk
Laju terjauh yang pernah dibuat oleh wakil Asia terjadi pada Piala Dunia 2002 saat Korea Selatan menembus babak semifinal. Hong Myung-bo yang kala itu berstatus sebagai kapten tim sah menjadi kapten pertama asal Asia yang melakukannya. Sebagai bek tengah, penggawa kelahiran Seoul begitu tangguh dalam mengawal sektor pertahanan. Kendati demikian, ia pun fasih untuk menciptakan gol. Salah satunya tentu yang dilakukannya pada Piala Dunia 1994 melawan Jerman.
4) Junichi Inamoto
Usai melakoni debut yang kurang mengenakkan di Piala Dunia 1998, performa Jepang saat bertempur di Piala Dunia 2002 benar-benar luar biasa. Salah satu pilar kesuksesan Samurai Blue ketika itu tak lain tak bukan adalah Junichi Inamoto. Diandalkan oleh Philippe Troussier sebagai otak permainan, Inamoto berhasil membawa Jepang memetik poin perdana saat bermain imbang 2-2 dengan Belgia pada laga pertama babak penyisihan. Ia sendiri jadi pencetak gol kedua Samurai Blue kala itu.
Kecemerlangan Inamoto kemudian berlanjut di laga selanjutnya kontra Rusia. Gol semata wayangnya sukses membuat Jepang beroleh kemenangan perdananya (laga berakhir dengan skor 1-0) selama berpartisipasi di Piala Dunia.
5) Mehdi Mahdavikia
Partai Amerika Serikat melawan Iran di babak penyisihan grup Piala Dunia 1998 masih tercatat sebagai laga sarat sejarah bagi masing-masing negara yang terlibat perseteruan itu. Beruntung bagi pihak yang disebut belakangan, hasil akhir laga memihak kepada mereka usai menang dengan skor 2-1. Mehdi Mahdavikia menjadi bintang kemenangan Team Melli saat itu usai menciptakan gol indah pada menit ke-83. Lebih manisnya lagi, gol tersebut bikin Iran memperoleh hasil positif perdananya (dan satu-satunya hingga saat ini) selama tampil di ajang selevel Piala Dunia.