Mental, kedalaman skuat, dan tentunya kecerdasan pelatih membawa Real Madrid mampu ungguli Liverpool di final Liga Champions tahun ini dengan skor 3-1.
Sebelum laga banyak media memberi prediksi jika Gareth Bale akan turun menjadi starter di laga final, namun Zidane punya pikiran berbeda. Ia tidak menjadikan Bale sebagai senjata utama, namun sebagai senjata rahasia Madrid di babak kedua.
Benar saja, hasilnya tak lama setelah Bale masuk menggantikan Isco, ia mampu menciptakan gol di menit ke-64 yang membuat Madrid unggul melalui tendangan akrobatik yang pastinya membuat runtuh mental Liverpool. Tidak sampai disitu, tendangan spekulasinya dari luar kotak penalti pada menit ke-83 tidak mampu ditepis sempurna oleh Loris Karius.
Tidak hanya untuk Bale, Zidane juga instruksikan Benzema untuk bermain ‘suka-suka’ di laga kali ini. Terkadang Benzema ada di tengah mencari bola, kadang ada di sayap, dan terkadang juga ada di kotak penalti. Taktik ini membuahkan hasil ketika ia dengan cerdiknya mampu memotong bola operan Loris Karius untuk menjadi gol pembuka. Bahkan Benzema hampir mencatat brace seandainya satu gol di babak pertama tidak dianulir.
Laga sempurna untuk menciptakan sejarah baru di sepak bola eropa, tiga kali beruntun menjuarai Liga Champions. Berikut rating para pemain Madrid di laga dini hari tadi: