Nasional Bola

Tribe Rating: Jawa Timur Masih Menjadi Mimpi Buruk untuk Sriwijaya FC

Tiga kali bertandang ke Jawa Timur, tiga kali pula Sriwijaya FC gagal meraih kemenangan. Setelah dibantai 3-0 oleh Madura United di pekan ke-3 dan ditahan imbang 1-1 oleh Persebaya Surabaya di pekan ke-5, kini giliran Perseru Serui yang memberikan mimpi buruk itu.

Perseru yang selama bulan Ramadan berkandang di Stadion Gajayana, Malang, berhasil memetik kemenangan tipis 1-0 pada lanjutan pekan ke-11 Go-Jek Liga 1 2018 yang berlangsung pada Minggu (27/5) malam. Gol bunuh diri dari Mahamadou N’Diaye di menit 80 memastikan Sriwijaya harus pulang ke Palembang dengan tangan kosong.

Meski menguasai jalannya pertandingan dan secara konstan berusaha membongkar pertahanan Perseru, namun kurangnya kreativitas serangan Laskar Wong Kito membuat mereka akhirnya gagal menciptakan gol. Berikut ini adalah rating dari para pemain Sriwijaya di laga ini.

Teja Paku Alam (5)

Penampilannya tak banyak teruji kali ini, namun ia sempat membuat satu penyelamatan krusial di babak kedua. Sayang ia tak bisa melakukan apa-apa untuk menahan pantulan bola dari N’Diaye yang akhirnya melaju mulus ke gawangnya.

Alfin Tuassalamony (5)

Sedikit berbeda dengan Marckho, Alvin lebih banyak membangun serangan di sisi kiri lewat kerjasama dengan Beto maupun Vizcarra. Ia bagus dalam bertahan dan menjaga wilayahnya, meski beberapa kali mampu dilewati pemain Perseru. Namun saat menyerang, ia kalah impresif dari Marckho.

Mahamadou N’Diaye (4)

Aksi bertahannya tak buruk di laga ini. Meski ia beberapa kali keluar dari posisinya, namun pertahanan Sriwijaya tetap aman dari ancaman. Berusaha untuk menghalau sepakan Escobar namun justru berbelok ke gawangnya sendiri dan mengakibatkan gol untuk Perseru.

Foto: Sumeks.co.id

Hamka Hamzah (5)

Tak hanya bagus dalam bertahan, namun Hamka juga cukup baik dalam menginisiasi serangan, terutama lewat umpan-umpan panjang ke lini depan. Sempat melakukan satu clearance krusial di babak kedua, namun tak bisa berbuat banyak saat gawang timnya kebobolan.

Foto: Goal.com

Marckho Sandy (5,5)

Motor utama serangan Sriwijaya di sisi kanan. Saat penetrasi Dzalilov gagal membongkar pertahanan Perseru, umpan-umpan silangnya justru benar-benar mengancam, bahkan salah satu crossing-nya kepada Beto hampir saja membuahkan gol di babak pertama.

Foto: Goal.com

Esteban Vizcarra  (5)

Meskipun ia secara konsisten berusaha membongkar pertahanan Perseru sepanjang laga, namun tak banyak peluang yang diciptakan olehnya. Mempunyai satu peluang mencetak gol yang gagal dimaksimalkan olehnya.

Makan Konate (5)

Di posisikan lebih maju dalam laga ini. Kondisi ini membuat area bermainnya lebih luas dan mampu membantu serangan lewat kedua sisi sayap. Sayang permainan apiknya saat membantai PSIS pekan lalu gagal terulang.

Yuu Hyun-koo (5)

Berbeda dengan Zulfiandi, gaya mainnya lebih tegas dan agresif. Namun ia cukup baik dalam urusan ball recovery, memberikan pressure pada lawan yang menguasai bola, dan melindungi pertahanan Sriwijaya.

Foto: Jawapos

Zulfiandi (5,5)

Kelebihannya berupa umpan-umpan akurat terbukti mampu menjadi penghubung antar lini yang baik untuk Sriwijaya, terutama saat membangun serangan. Di laga ini ia juga banyak bergerak maju ke area pertahanan Perseru, sesuatu yang tidak selalu ia lakukan di setiap laga. Cukup baik saat melindungi pertahanan Sriwijaya.

Alberto Goncalves (5,5)

Dua peluang emas di depan gawang Perseru ia buang secara percuma. Namun diluar hal itu, permainannya cukup bagus. Tak hanya dari segi mobilitas, namun juga dari kepandaiannya melihat situasi rekan-rekannya dan membantu mengkreasikan peluang untuk Sriwijaya.

Manuchekhr Dzalilov (4,5)

Tak banyak memberikan ancaman berarti untuk pertahanan Perseru. Sisi kanan yang menjadi areanya justru lebih banyak didominasi oleh Marckho. Mempunyai satu peluang bagus dari kotak penalti Perseru di babak kedua, namun gagal berbuah gol.

Adam Alis (4,5)

Menggantikan Dzalilov di menit 76, Adam Alis memberikan penyegaran di lini serang Sriwijaya. Pergerakannya yang lebih luas juga cukup membantu. Sayangnya hingga akhir laga ia tetap tak mampu membongkar lini pertahanan Perseru.

Foto: Superball

Patrich Wanggai (n/a)

Masuk saat Sriwijaya sudah tertinggal, Wanggai bertugas untuk menjadi pembeda dan meningkatkan daya serang Sriwijaya. Namun sayangnya ia hanya membuat penuh lini depan saja tanpa memberikan pengaruh konkret.

Foto: Cek Skor

Nur Iskandar (n/a)

Waktu bermainnya kurang dari 10 menit, sehingga ia tak punya cukup waktu untuk berkontribusi dalam permainan Sriwijaya.

Foto: Bola.com