Medio 2015 silam, sebuah cerita sendu datang dari salah satu kesebelasan populer Italia, Parma, yang mengalami kebangkrutan. Situasi tersebut bikin I Gialloblu terpaksa didepak ke Serie D (setara divisi empat dan berskala amatir) oleh federasi sepak bola Italia (FIGC).
Buruknya kondisi finansial Parma bahkan memaksa mereka untuk melego sarana latihannya, Centro Sportivo di Collechio, sebagai salah satu cara buat melunasi utang-utang yang ditanggung pihak klub. Sarana latihan ini sendiri dipunyai oleh perusahaan induk yang memiliki Parma, Eventi Sportivi S.p.A.
Kendati demikian, selama beberapa musim pamungkas pihak administrator tetap mengizinkan I Gialloblu untuk berlatih di Collechio seraya mencari pihak yang siap membelinya.
Menariknya, setelah melakukan percobaan penjualan selama enam kali (patut diketahui bahwa dalam klausul penjualan itu disebutkan jika pihak I Gialloblu saja yang boleh membelinya dengan syarat kondisi finansial klub sudah membaik), kubu Parma akhirnya mendapat restu (sementara) untuk membeli kembali Collechio.
Dilansir oleh situsweb resmi klub, nominal dari proses pembelian tersebut mencapai 3,21 juta euro ditambah beberapa biaya lain. Apabila dikalkulasikan, angka yang mesti disetorkan oleh manajemen I Gialloblu berkisar di antara 5-8 juta euro saja. Setelah mendapat persetujuan untuk membeli kembali Collechio, kabarnya proses penyelesaian dari akuisisi tersebut akan dilakukan dalam kurun beberapa pekan ke depan.
Hadirnya kabar ini tentu sangat menyenangkan bagi Parma ataupun suporter fanatik mereka. Pasalnya, di saat yang bersamaan klub yang berkandang di Stadion Ennio Tardini tersebut juga tengah bersaing di papan atas Serie B musim 2017/2018 guna mencomot satu tiket promosi ke Serie A, baik lewat jalur otomatis maupun play-off.
Hingga pekan ke-40, Alessandro Lucarelli dan kawan-kawan masih ada di posisi empat klasemen sementara dengan koleksi 66 angka. Mereka cuma berselisih dua poin dari Frosinone yang duduk di peringkat dua (batas promosi otomatis ke Serie A) dengan sepasang giornata tersisa.