Cerita Rekapitulasi

Best XI Liga Top Eropa Edisi 5-7 Mei 2018

Jelang akhir musim, ketatnya persaingan sama sekali tidak menurun. Walau beberapa kesebelasan telah mencaplok gelar juara atau mencapai target mereka, tapi masih ada tim-tim yang berjuang lolos dari degradasi, atau memburu tiket kompetisi Eropa.

Di Best XI Liga Top Eropa kami pekan ini, mayoritas posisi dihuni dari tim-tim kategori perjuangan tersebut. Siapa saja mereka dan apa saja kontribusinya?

Kiper: Ron-Robert Zieler

Tujuh penyelamatan dilakukannya, yang membuat gawang Stuttgart tetap perawan saat menjamu Hoffenheim. Dengan kemenangan 2-0 yang semua golnya diborong Mario Gomez, Stuttgart mengamankan posisi di peringkat 8 Bundesliga, setelah meraih tiga kemenangan beruntun.

Bek: Ahmed Hegazi

Kemenangan dramatis WBA lawan Tottenham tak lepas dari kontribusi besar Hegazi di lini belakang. Ia membuat Harry Kane tak bertaji di The Hawthorns, dan mencatatkan 11 sapuan plus 2 tekel sukses. Dengan kemenangan 1-0 ini, WBA masih membuka peluang untuk bertahan di Liga Primer Inggris.

Bek: Shane Duffy

Berkontribusi besar dalam kemenangan 1-0 Brighton saat menjamu Manchester United. Bek setinggi 193 sentimeter ini sangat tangguh di lini belakang Brighton, dengan statistik 9 sapuan dan memenangkan 83% duel udara. Modal bagus untuk menjalani akhir musim yang berat, karena bertemu Manchester City dan Liverpool di jadwal sisa.

Bek: Elio Capradossi

Menjalani debutnya di AS Roma dan langsung turun sebagai starter, Capradossi menampilkan performa yang memukau. Ia memenangi 3 dari 5 duel udara, dan melakukan 1 sapuan di garis gawang. Namun ia hanya 70 menit bermain karena cedera, dalam laga yang dimenangkan 1-0 lawan Cagliari.

Sayap kanan: Douglas Costa

Masuk di menit 46, Douglas Costa langsung menjadi super-sub Juventus dengan memborong dua asis, yang membalikkan kedudukan setelah tertinggal 0-1 dari Bologna di babak pertama. Sepasang asis untuk gol Sami Khedira dan Paulo Dybala membuat Juventus selangkah lagi menggenggam scudetto ketujuh beruntun mereka.

Gelandang: Marcelo Brozović

Mengukir dua asis, masing-masing satu untuk gol Andrea Ranocchia dan Mauro Icardi. Keberadaan Brozovic sangat dominan di lini tengah Inter ketika menang 4-0 lawan Udinese di Giuseppe Meazza. Ia mencatatkan 93% operan sukses dan membuat 6 umpan kunci, terbanyak dari semua pemain di lapangan.

Gelandang: Giacomo Bonaventura

Bersama Suso ia sama-sama mengemas dua asis ketika melumat Verona 4-1, tapi Bonaventura bermain lebih baik. Akurasi operannya mencapai 90%, dan membuat 3 umpan kunci. Sebuah performa apik yang menjadi modal berharga guna menantang Juventus di final Coppa Italia tengah pekan ini.

Sayap kiri: Roberto Pereyra

Satu gol plus satu asis dan hanya butuh 28 menit untuk melakukannya. Pereyra mengawalinya dengan mencetak gol di menit kedua, lalu di menit 28 mengirim asis untuk gol Andre Gray. Dengan kemenangan 2-1 lawan Newcastle, Watford mengakhiri tren negatif mereka yang tak pernah menang di 7 pertandingan terakhir.

Penyerang: Luís Suárez

Satu gol dan satu asis menjadi torehan Suárez di El Clasico terakhir musim ini. Hebatnya lagi, satu gol tersebut dilakukannya hanya dari 2 shots on target. Dengan tambahan sebiji gol ini, penyerang Barcelona tersebut secara total mengemas 24 gol di La Liga, menempati peringkat tiga top skor sementara.

Penyerang: Pierre-Emerick Aubameyang

Dari 5 gol yang digelontorkan Arsenal ke gawang Burnley, satu berasal dari golnya dan satu berawal dari asisnya untuk Alex Iwobi. Dengan tambahan satu gol ini, Aubameyang telah mencetak 7 gol liga di Emirates Stadium, menjadikannya pemain Arsenal tercepat yang melakukannya karena hanya membutuhkan 7 pertandingan.

Penyerang: Kike García

2 gol dan 1 asis menjadi persembahan Kike pekan ini untuk Eibar. Menghadapi Girona, Kike hanya butuh 3 shots-on-goal untuk melakukannya, yang menghasilkan kemenangan 4-1. Dengan posturnya yang setinggi 186 sentimeter, ia juga sangat dominan di bola atas dengan memenangkan 11 dari 14 duel udara.