Berita Eropa

Sergi Roberto, From Hero to Zero

El Clasico jilid kedua di La Liga musim 2017/2018 berakhir imbang bagi kedua klub. Bermain di Camp Nou, Barcelona dan Real Madrid sama-sama mendapatkan satu poin setelah papan skor menunjukkan angka 2-2 ketika wasit Hernandez Hernandez meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir.

Dari skor akhir saja, kita sudah bisa menebak bahwa salah satu derbi terpanas di dunia ini berlangsung seru dan menarik. Kenyataannya memang begitu adanya. Baik Barcelona maupun Real Madrid menyuguhkan permainan sepak bola yang berkelas, dibumbui oleh sedikit intrik dan konflik di lapangan. Singkatnya, pertandingan ini menyimpan berbagai momen yang menarik dan berkesan.

Salah satu dari momen yang berkesan tersebut adalah kartu merah yang diterima oleh bek kanan Barcelona, Sergi Roberto. Pemain berusia 26 tahun ini diusir oleh wasit di penghujung babak pertama setelah kedapatan memukul bek kiri Madrid, Marcelo.

Berdasarkan tayangan di atas, memang tampak bahwa Marcelo berusaha memprovokasi Roberto. Sayangnya, bek kanan yang juga mampu bermain sebagai gelandang tengah ini tampak terpancing, dan melakukan tindakan yang tidak perlu. Marcelo berhasil memanfaatkan hal tersebut, dan kejadian ini berada dalam jarak pandang wasit Hernandez. Tanpa sedikit keraguan, wasit berusia 35 tahun ini mengusir Roberto.

Walaupun sempat mencetak gol di awal babak kedua, kepergian Roberto tentunya berdampak bagi permainan timnya, hingga pada akhirnya tiga poin gagal diraih. Padahal, Roberto tampil begitu baik sebelum ia akhirnya terprovokasi dan diberi kartu merah. Ia tampil solid secara defensif dan juga rajin membantu serangan. Bahkan, ia menjadi orang yang menginisiasi gol pertama Blaugrana, setelah umpan silangnya yang begitu terukur disambut dengan sempurna oleh Luis Suarez.

Provokasi dalam pertandingan sepak bola pada dasarnya adalah hal yang jamak terjadi, terlebih dalam satu derbi, walaupun tak bisa sepenuhnya dibenarkan. Seorang pemain yang profesional seharusnya mampu menjaga emosinya dan tidak terpancing oleh provokasi semacam itu, apabila Roberto mampu menjaga kepalanya tetap dingin, bukan tak mungkin Barcelona mampu menyapu bersih El Clasico di musim 2017/2018 ini. Sayang, sang pahlawan berubah menjadi pesakitan hanya dalam waktu 45 menit.