Turun Minum Fantasy Premier League

Teropong FPL: Opsi Kapten Double Gameweek 37

Sama seperti di GW 34 lalu, pekan ini artikel Opsi Kapten kembali tampil spesial demi menyambut double gameweek (DGW) 37. Bila di pekan-pekan biasanya hanya tersedia tiga opsi kapten, khusus untuk pekan ini kami menyediakan lima opsi kapten yang bisa manajer FPL pilih. Dari lima opsi tersebut, dua di antaranya merupakan opsi pembeda yang bisa dipilih oleh manajer-manajer yang berani melakukan gambling di pekan ini.

Siapa saja pemain-pemain tersebut? Inilah lima calon kapten pilihan Teropong FPL untuk DGW 37:

OPSI UTAMA

 

jurnalis Inggris terhadap Kane

Harry Kane

Lawan: West Bromwich Albion (tandang) dan Newcastle United (kandang)

Pro: Dengan masih ketatnya persaingan merebut gelar Golden Boot Liga Inggris musim ini dengan Mohamed Salah, Kane tentu menarik untuk dipertimbangkan sebagai kapten di pekan ini. Apalagi untuk saat ini, dirinya juga masih berupaya untuk membantu timnya mengamankan posisi di empat besar.

Di pertandingan pertama DGW 37, Kane akan menghadapi lawan yang cukup tricky, yaitu West Brom. Performa The Baggies sedang menanjak sejak dilatih oleh Darren Moore yang menjadi caretaker manager, dengan tidak terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir.

Meski terdengar sulit, ada sedikit peluang bagi Kane untuk mencetak gol ke gawang lawannya tersebut. Dari empat hasil tidak pernah kalah itu, West Brom selalu menang ketika bermain tandang. Namun, ketika tampil di kandang, mereka hanya bisa bermain imbang dan kebobolan sebanyak tiga kali di dua pertandingan. Ini tentunya menjadi angin segar bagi Kane dan kolega yang akan melawan West Brom di kandang mereka pekan ini.

Sementara di pertandingan kedua, Kane dan kolega akan menjamu Newcastle di Wembley Stadium. Di laga ini, Kane sedikit diuntungkan karena The Magpies sudah tidak memiliki target lagi di musim ini. Sejak memastikan diri aman dari ancaman degradasi, performa tim asuhan Rafael Benitez itu kian merosot dengan menelan dua kekalahan beruntun.

Kontra: Selain sedang tidak dalam performa terbaiknya, dengan hanya mencetak dua gol di enam penampilan terakhirnya sebagai starter, penampilan Kane juga tidak seeksplosif biasanya. Terakhir kali ia berhasil mencetak dua digit poin dalam satu pertandingan adalah pada bulan Januari lalu, ketika dirinya menghadapi Everton dan mencetak 13 poin. Ini artinya sepanjang tahun 2018 ini, pencetak gol terbanyak dalam dua musim terakhir itu baru sekali mencetak dua digit poin dalam satu pertandingan.

 

Sterling mulai menunjukkan kemampuannya

Raheem Sterling

Lawan: Huddersfield Town (kandang) dan Brighton & Hove Albion (kandang)

Pro: Dengan konsistensi penampilan yang dimiliki, Sterling sangat menarik, atau bahkan lebih menarik dari Kane, untuk dilirik sebagai kandidat kapten di DGW 37. Gelandang Manchester City itu selalu berhasil mencetak dua digit poin di tiga pertandingan terakhir dan tidak pernah absen membawa pulang poin sejak pulih dari cedera hamstring di GW 30.

Bermain sebanyak dua kali di kandang pada DGW 37 menjadi keuntungan tersendiri bagi Sterling. Selain timnya selalu mencetak setidaknya dua gol di 15 dari 16 pertandingan kandang, mantan gelandang Liverpool itu lebih cenderung mencetak gol saat bermain di Etihad Stadium. Tercatat, 11 dari 18 golnya musim ini terjadi ketika bermain di depan pendukungnya sendiri.

Secara lawan, dua lawan yang akan dihadapi Sterling dan kolega pun memiliki rekor buruk ketika bermain tandang lawan tim-tim enam besar musim ini. Dari empat kali pertemuan, Huddersfield dan Brighton selalu mengalami kekalahan, tidak pernah mencetak gol, dan kebobolan masing-masing sebanyak 12 dan 7 gol.

Kontra: Kurang mampu menyerap bonus poin menjadi kekurangan tersendiri dari Sterling. Contohnya bisa dilihat pada GW 34 dan 35 lalu, meski mampu mencetak satu gol dan satu asis dalam sebuah pertandingan, gelandang Inggris itu tidak dihadiahi bonus poin oleh sistem bonus FPL.

Bahkan, di antara pemain-pemain The Citizens lain, Sterling “hanya” berada di peringkat empat dalam daftar peraih bonus poin terbanyak. Sembilan belas bonus poin yang telah diperolehnya musim ini masih kalah dari David Silva (26), Kevin De Bruyne (25), dan Sergio Aguero (22); serta masih bisa disalip oleh Gabriel Jesus (17) yang memiliki jumlah pertandingan lebih sedikit darinya.

 

Kontrak Gabriel Jesus

Gabriel Jesus

Lawan: Huddersfield Town (kandang) dan Brighton & Hove Albion (kandang)

Pro: Bila Anda merasa Sterling bukanlah opsi kapten yang aman, karena bisa sewaktu-waktu dirotasi, Jesus mungkin pilihan yang lebih tepat untuk dijadikan kapten di DGW 37. Dengan Aguero sudah dipastikan tidak akan bermain lagi pada sisa musim ini, posisi Jesus di tim utama bisa dibilang aman karena hanya dialah seorang penyerang murni yang dimiliki Manchester City saat ini.

Performanya pun stabil. Ketika diturunkan sebagai starter, Jesus telah terlibat langsung dalam 24 gol di 25 penampilan sejak berseragam Manchester Biru, dengan rincian 18 gol dan 6 asis. Bahkan yang terbaru, sejak mengisi absennya Aguero, ia selalu berhasil menorehkan gol di empat penampilan terakhir sebagai starter.

Kontra: Meski mampu kembali mencetak gol ataupun asis di DGW 37, Jesus sedikit diragukan bisa tampil seeksplosif Sterling. Ini disebabkan sepanjang musim ini, penyerang bernomor punggung 33 itu baru dua kali mencetak lebih dari satu gol dalam satu pertandingan.

 

OPSI PEMBEDA

Arsenal mampu raih dua kemenangan beruntun

Pierre-Emerick Aubameyang

Lawan: Burnley (kandang) dan Leicester City (tandang)

Pro: Meski sepi peminat di pekan ini, Aubameyang sebenarnya memiliki potensi yang tidak kalah menarik dengan kandidat-kandidat utama kapten sebelumnya. Dalam hal performa, selain Jesus, Aubameyang merupakan salah satu penyerang yang konsisten mencetak poin di FPL saat ini. Tercatat, dalam 10 penampilan sejauh ini, ia baru tiga kali gagal mencetak gol atau asis di sebuah pertandingan.

Begitu pula dari segi jadwal, Aubameyang memiliki jadwal tanding yang menggiurkan di DGW 37. Kontra Burnley di pertandingan pertama, Aubameyang akan diuntungkan karena bermain di Emirates Stadium. Arsenal cenderung tampil eksplosif ketika bermain di depan publiknya sendiri. Mereka selalu mencetak minimal tiga gol di enam dari tujuh laga kandang.

Sementara di pertandingan kedua lawan Leicester, Aubameyang diunggulkan untuk mencetak gol karena pertahanan The Foxes sedang keropos. Tim asuhan Claude Puel sudah kebobolan sebanyak 10 kali di enam pertandingan terakhir atau berada di peringkat ketiga dalam daftar tim yang paling banyak kemasukan gol di kurun kurun waktu tersebut.

Kontra: Meski Aubameyang aman dari risiko rotasi karena tidak bermain di Liga Europa, rotasi pemain yang mungkin dialami oleh rekan-rekan setimnya berpotensi mengurangi daya serang dari Aubameyang dan Arsenal secara tim. The Gunners sendiri tercatat hanya memiliki jeda waktu istirahat sebanyak dua hari setelah menghadapi Atletico Madrid di Liga Europa dan tiga hari setelah melawan Burnley di pertandingan pertama DGW 37.

Lebih dari itu, bila Alexandre Lacazette ikut dimainkan, ada potensi Aubameyang bergeser posisinya lebih ke sayap. Bermain sebagai penyerang sayap membuat daya serang penyerang asal Gabon itu sedikit menurun. Tercatat, dalam dua kali kesempatan dimainkan di posisi tersebut, Aubameyang hanya mampu mencetak dua asis.

 

Vardy berhasil memecahkan rekor

Jamie Vardy

Lawan: West Ham United (kandang) dan Arsenal (kandang)

Pro: Menghadapi dua tim yang memiliki rekor kurang bagus saat bermain tandang musim musim ini membuat Vardy menarik dipertimbangkan sebagai kapten pembeda di DGW 37. West Ham merupakan tim yang paling banyak kebobolan di enam laga tandang terakhir dengan catatan 17 gol, sementara Arsenal selalu menelan kekalahan sepanjang laga tandang di tahun 2018 dengan jumlah kebobolan sebanyak 12 gol.

Lebih menariknya lagi, penyerang kelahiran Sheffield ini juga memiliki rekor penampilan yang apik saat bertemu dua lawannya tersebut. Kontra West Ham, Vardy selalu berhasil mencetak gol atau asis di lima penampilan terakhir sebagai starter. Total dua gol dan empat asis telah dikoleksinya dalam enam pertemuan.

Sementara kontra Arsenal, ia sudah mengantongi lima gol dari enam pertemuan. Jumlah tersebut sudah termasuk dua gol yang disarangkannya ke gawang Petr Cech pada pertemuan pertama di paruh pertama musim.

Kontra: Secara individu, kualitas Vardy memang tidak perlu diragukan. Namun, menurunnya performa timnya belakangan ini berpotensi menurunkan daya serang dari penyerang Inggris ini. Tercatat, dalam dua pertandingan terakhir, Vardy dan kolega gagal mencetak satu pun gol ke gawang lawan.

Lebih dari itu, Vardy bukan penyerang yang rajin tampil eksplosif. Di musim ini, penyerang berusia 31 tahun itu baru sekali mencetak dua digit poin dalam sebuah pertandingan, yakni saat bertandang ke Arsenal di GW 1 dan mencetak 13 poin.

CATATAN: Jangan lupa, batas akhir transfer dan utak-atik formasi untuk DGW 37 lebih cepat dari biasanya, yaitu 5 MEI 2018 PUKUL 01.00 WIB.