Cerita

Real Madrid vs Liverpool, Dua Tim dengan Karakteristik Serupa yang Akan Saling Mengalahkan di Kiev

Liga Champions 2017/2018 telah sampai ke partai final. Menariknya, dua tim yang lolos ke final adalah dua tim yang pada awalnya tidak diunggulkan. Real Madrid pada awalnya sempat terseok-seok di fase grup, finis di posisi dua grup H di bawah Tottenham Hotspur. Form mereka yang tak meyakinkan di La Liga juga membuat orang tak menaruh harapan kepada Luka Modric dan kolega.

Jika Madrid saja sudah mengejutkan, perjalanan Liverpool tentu lebih mengejutkan. Secara materi, tentu banyak klub di Eropa yang lebih kuat ketimbang Liverpool. Namun, upaya keras Jürgen Klopp dan skuat asuhannya terbayar dengan manis.

Dalam perjalanan kedua tim ini hingga sampai ke partai final, jalur yang ditempuh Madrid boleh dibilang lebih terjal ketimbang Liverpool. Lolos dari fase grup, Los Blancos, sudah ditunggu oleh jagoan Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Memiliki Neymar serta darah muda nan berbakat, Kylian Mbappe, PSG tak sanggup membendung pengalaman yang dimiliki oleh Madrid.

Lolos dari sergapan PSG, Madrid telah dinanti oleh juara bertahan Serie A Italia, Juventus. Namun, Si Nyonya Tua tak mampu mengadang superioritas Cristiano Ronaldo, meski juga dirugikan oleh keputusan merugikan wasit Michael Oliver di pertandingan leg kedua. Di babak semifinal, Bayern München lagi-lagi harus mengakui keunggulan Madrid di dua pertandingan.

Baca juga: UEFA Kutuk Teror yang Dilancarkan kepada Michael Oliver dan Sang Istri

Di lain pihak, Liverpool terbilang menjalani pertandingan yang tak seberat Madrid. Setelah finis pertama di fase grup, Porto mereka atasi dengan mudah di babak 16 besar. Di babak perempat-final, lawan berat seperti Manchester City dan AS Roma pun mereka kalahkan, namun tentu dua klub ini tak sehebat Juventus dan Bayern yang dikalahkan Madrid.

Meskipun begitu, baik Liverpool maupun Madrid berhasil menunjukkan bahwa mereka mampu mematahkan anggapan dan tampil impresif hingga mampu lolos ke babak final. Sebaliknya, kini pertemuan antara kedua tim ini begitu dinanti, dan berpotensi untuk menyuguhkan pertandingan bola yang menghibur nan berkualitas.

Ada satu hal yang menarik dari pertemuan antara Liverpool dan Madrid ini. Dilihat dari sudut pandang permainan, kedua tim ini sebenarnya memiliki gaya yang serupa. Baik Madrid maupun Liverpool sama-sama memiliki lini serang yang begitu efektif, yang begitu mematikan ketika memiliki kesempatan, terlebih dalam serangan balik.

Dari segi ofensif, Liverpool terlihat lebih unggul dengan raihan 40 gol di Liga Champions musim ini, sementara Madrid tertinggal 10 gol di belakangnya. Namun, Madrid memiliki Ronaldo, yang sejauh ini sudah mencetak 15 gol di Liga Champions, menjadikannya sebagai top skor sementara di Liga Champions musim ini. Dari situ, kedua tim ini boleh dikatakan memiliki kekuatan ofensif yang terbaik di Eropa.

Jurnalis senior di Eropa, Mark Ogden, menulis di ESPN, bahwa pertemuan antara Madrid dan Liverpool ini berpotensi mengundang banyak gol. Alasannya tentu tak hanya karena baik Liverpool maupun Madrid memiliki daya serang yang mematikan, namun juga karena mereka memiliki lini belakang yang sama-sama keropos.

Sejauh ini, skuat asuhan Zinedine Zidane sudah kebobolan 15 gol, sementara Liverpool kejebolan 13 gol. Lini belakang Madrid, meskipun dihuni oleh bek papan atas seperti Raphael Varane dan Sergio Ramos, mereka kerap kali melakukan kecerobohan yang merugikan. Selain itu, Keylor Navas, yang walaupun tampil impresif di laga melawan Bayern, juga kerap kali melakukan blunder.

Hal yang sama juga berlaku pada llini belakang Liverpool. Kedatangan Virgil van Dijk memang cukup membantu, namun Dejan Lovren tetaplah Lovren, Trent Alexander Arnold tak memiliki cukup pengalaman, dan Loris Karius juga kerap kali melakukan kesalahan seperti Navas.

Berdasarkan fakta ini, pertandingan antara Liverpool dan Madrid di Kiev nanti akan ditentukan oleh siapa yang lebih efektif di depan gawang lawan. Secara statistik, Liverpool tentunya lebih unggul, mengingat gol mereka lebih banyak dengan total percobaan lebih sedikit (189) ketimbang Madrid (208).

Trio Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah tentunya akan menjadi kunci dari skema Klopp. Meskipun begitu, tugas mereka sama sekali tidak mudah karena Madrid asuhan Zidane adalah tim yang sangat adaptif terhadap lawannya. Tak hanya itu, kualitas Madrid di atas kertas lebih baik ketimbang Liverpool, terutama di lini tengah.

Casemiro, Toni Kroos, dan Luka Modric tentunya akan sulit diimbangi oleh lini tengah Liverpool, dan apabila Madrid mampu menguasai lini tengah dengan keseimbangan yang tepat, Liverpool tentunya akan sulit untuk melepaskan serangan balik andalan mereka. Tak hanya itu, Madrid juga memiliki faktor X dalam diri Ronaldo, yang mampu menciptakan sesuatu dari situasi yang sempit.

Madrid tentunya memiliki keunggulan, namun mencoret Liverpool adalah hal yang bodoh. Tentunya kita masih ingat bagaimana The Reds mampu membalikkan prediksi kala mengalahkan Manchester City di babak perempat-final. Dengan karakteristik permainan yang sama, pertandingan antara Liverpool dan Madrid di tanggal 27 Mei nanti akan berlangsung menarik bagi penonton netral. Bagi pendukung masing-masing kedua klub ini, besar kemungkinan jantung mereka akan berdegup kencang melihat jual beli serangan yang akan dilancarkan oleh kedua tim.