Pekannya hat-trick dan pekannya tim dengan seragam bergaris. Lini depan di Best XI kami kali ini dihuni oleh para penyerang dengan torehan trigol, dan komposisi lini belakang didominasi oleh pemain dari tim dengan corak jersey bergaris.
Siapa saja mereka? Simak daftarnya di bawah ini!
Kiper: Hugo Lloris
Membuat lima penyelamatan yang membantu Tottenham Hotspurs menang 2-0 lawan Watford di Wembley. Selain itu, Lloris juga sekali melakukan last-man tackle untuk melindungi gawangnya. Tak diragukan, ia sangat berjasa besar dalam kemenangan The Lilywhites dini hari tadi.
Bek kiri: Achraf Hakimi
Last-man tackle-nya di menit 71 menggagalkan upaya Leganes untuk menyamakan skor. Dalam kemenangan 2-1 di Santiago Bernabéu, Hakimi tampil sangat baik di lini belakang, dengan 84% operan sukses, melakukan 6 dribel sukses dari 8 percobaan, dan 2 tekel sukses dari 3 percobaan.
Bek tengah: Kurt Zouma
Tembok kokoh Stoke City ini tak sanggup ditaklukkan Liverpool, sekalipun bermain di Anfield. Zouma berperan besar dalam clean sheet tim tamu, yang meraih hasil imbang berkat skor kacamata. Secara individu, Zouma mencatatkan 9 sapuan, 1 tekel sukses, 2 intersep, dan 3 blocks.
Bek tengah: Craig Dawson
Membuat penyerang Newcastle United, Dwight Gayle, tak berkutik. Dawson mencatatkan 11 sapuan dan 2 intersep, membantu West Bromwich Albion (WBA) menang 1-0 di St. James’ Park, dalam upaya menyelamatkan diri dari jeratan jurang degradasi.
Bek kanan: Juan Cuadrado
Berposisi asli sayap kanan, tapi ketika melawat ke Giuseppe Meazza untuk meladeni Inter, Cuadrado dipasang di bek kanan. Umpan silangnya yang salah diantisipasi Milan Škriniar berujung gol bunuh diri di menit 87, dan dua menit berselang Juventus memastikan kemenangan 3-2 di Derby D’Italia.
Gelandang tengah: Dušan Tadić
Mencetak dua gol, hanya dari dua tembakan ke gawang. Gelandang asal Serbia ini juga mencatatkan 89% operan sukses dan 5 umpan kunci, merajai lini tengah tuan rumah. Efektivitas tinggi yang ditunjukkan Tadić membantu Southampton mengalahkan Bournemouth dengan skor 2-1 di St. Mary’s Stadium.
Gelandang tengah: Marouane Fellaini
Pencetak gol kemenangan Manchester United saat mengalahkan Arsenal. Fellaini bahkan bisa membuat dua gol, tapi gagal karena sundulannya di menit 88 menerpa tiang gawang. Masuk sebagai pemain pengganti, ia memenangkan 2 dari 3 duel udara, dan sukses melakukan 7 dari 8 operannya.
Gelandang tengah: Hakan Çalhanoğlu
Satu gol dan satu asis untuk Giacomo Bonaventura menjadi persembahan Çalhanoğlu untuk AC Milan pekan ini. Berkat keberadaannya, serangan Milan sangat berbahaya di sisi kiri, membuat bek kanan Bologna tertahan di area pertahanan sendiri dan tak mampu overlap untuk membantu Simone Verdi atau Rodrigo Palacio.
Penyerang: Lionel Messi
Sang dewa sepak bola dari Argentina kembali beraksi. Trigolnya pekan ini mengukuhkan Barcelona sebagai juara La Liga 2017/2018, sekaligus mengirim Deportivo La Coruña ke Segunda Division. Hat-trick ini juga menjadi rekor baru bagi Messi, sebagai satu-satunya pemain yang mencetak 30 gol lebih di 7 musim beruntun.
Penyerang: Carlos Bacca
Menjamu Celta Vigo, Villarreal dengan mantap menang 4-1, dan Carlos Bacca layak mendapat kredit tersendiri. Penyerang pinjaman dari AC Milan itu mencetak tiga gol, yang semuanya dilakukan di babak pertama. Bacca sejauh ini telah mengemas 15 gol dari 32 laga di Villarreal, selisih 5 gol dari musim terbaiknya dengan 20 gol di Sevilla.
Penyerang: Giovanni Simeone
Anak kandung pelatih Atlético Madrid, Diego Simeone, ini tampil gemilan dengan mengukir tripletta ke gawang kandidat juara Serie A musim ini, Napoli. Tak hanya mencetak trigol, Simeone pula yang membuat Kalidou Koulibaly harus melakukan professional foul, dan membuatnya dikartu merah pada menit 6.