Cerita

Si Kembar Bender yang Mengintip Peluang ke Piala Dunia 2018

Dikenal sebagai salah satu negara top di kancah sepak bola, Jerman tak pernah sekalipun kekurangan sumber daya pemain berkualitas. Dimulai dari era Fritz Walter, berlanjut ke zaman Franz Beckenbauer, lalu periode keemasan Lothar Matthäus, bersambung hingga superioritas Philipp Lahm dan kini ditopang oleh Joshua Kimmich.

Bareng nama-nama di atas (kecuali Kimmich), Die Mannschaft beroleh trofi prestisius dalam kancah sepak bola antarnegara bernama Piala Dunia. Masing-masing di tahun 1954 (Walter), 1974 (Beckenbauer), 1990 (Matthäus) dan 2014 (Lahm).

Melimpahnya sumber daya pemain yang Jerman miliki seringkali membuat para pelatih mereka kebingungan untuk menentukan skuat utama yang akan dibawa bertarung di kejuaraan akbar tersebut. Hal semacam ini pula yang sekarang dihadapi oleh nakhoda Die Mannschaft, Joachim Löw.

Bagusnya materi skuat Jerman bisa sama-sama kita saksikan pada saat mereka keluar sebagai jawara Piala Konfederasi 2017 lalu meski tak membawa skuat utama semisal Jerome Boateng, Mats Hummels, Samie Khedira, Toni Kroos, sampai Mesut Özil. Padahal, di turnamen itu juga bercokol nama-nama seperti Cile, Kamerun, Meksiko, dan Portugal.

Dari sekian pesepak bola yang bikin Löw kebingunan apakah wajib dibawa ke Piala Dunia 2018 di Rusia nanti, dua di antaranya adalah si kembar Lars dan Sven Bender yang uniknya, sama-sama berposisi sebagai gelandang dan sama-sama bisa dimainkan sebagai pemain belakang.

Sama-sama lahir di Rosenheim tepat 29 tahun yang lalu, Bender bersaudara muncul sebagai pesepak bola profesional dengan kemampuan apik. Keduanya menimba ilmu secara bersamaan di level junior bareng TSV Brannenburg (1993-1999), SpVgg Unterhaching (1999-2002) dan TSV 1860 München (2002-2006). Dengan kesebelasan yang disebut paling akhir juga, Lars dan Sven mencicipi debut sebagai pemain profesional medio 2006 lalu di pentas 2. Bundesliga.

Sebagai gelandang, keduanya merepresentasikan figur petarung yang layak diandalkan di lini tengah. Baik Lars maupun Sven amat kondang dengan karakter itu setiap kali beraksi di atas lapangan. Melakukan tekel-tekel menyusur rumput hingga beradu badan dengan gelandang kubu musuh, jadi suatu hal yang lazim mereka perbuat.

Lebih dari itu, keduanya juga memiliki kemampuan membaca permainan mumpuni sehingga dapat melakukan intersep-intersep krusial, utamanya dalam fase bertahan, cakap soal mendistribusikan bola ke depan di fase menyerang dan tidak kenal lelah.

Namun demikian, Lars dianggap oleh para pengamat sebagai figur yang tipikal bermainnya cenderung ofensif, sedangkan Sven sedikit lebih defensif. Hal itu pulalah yang membuat sosok kedua juga dapat dipasang sebagai bek tengah.

Usai merumput bersama selama tiga musim di 1860 München, si kembar Bender memutuskan untuk berpisah. Pasalnya, mereka memperoleh tawaran dari sepasang klub mapan yang berbeda. Lars hijrah ke Bayer Leverkusen, sementara Sven dipinang oleh Borussia Dortmund.

Kendati tidak bermain bersama, baik Lars maupun Sven, terus membuktikan kapasitas mereka secara paripurna sehingga jadi penggawa inti di tubuh kesebelasan masing-masing.

Performa apik yang senantiasa mereka suguhkan juga membuat Löw memberi keduanya kesempatan untuk mengenakan seragam putih timnas Jerman. Sampai detik ini, Lars sudah tampil sebanyak 19 kali dan mengemas 4 gol dan Sven beroleh 7 caps bareng Die Mannschaft.

Akan tetapi, Sven sedikit lebih mujur karena sukses mencaplok beberapa trofi juara yaitu masing-masing dua gelar Bundesliga, Piala Jerman dan Piala Super Jerman. Sebaliknya, Lars bareng Leverkusen belum sekalipun mencicipi nikmatnya memeluk titel kampiun.

Setelah membela dua klub yang berbeda, dua bersaudara ini akhirnya memutuskan untuk ‘rujuk’ di musim panas 2017 kemarin. Merasa bahwa kesempatan bermainnya semakin minim bareng Die Schwarzgelben yang kedatangan pelatih baru dalam wujud Peter Bosz, Sven akhirnya berlabuh ke Leverkusen dan menandatangi kontrak selama empat musim.

Baca juga: Bersatunya Si Kembar Bender di Bayer Leverkusen

Terasa menarik sebab pelatih Die Werkself, Heiko Herrlich, mengandalkan mereka sebagai poros utama tim. Namun keduanya tidak diduetkan di lini tengah sebab Sven lebih sering dimainkan sebagai bek tengah.

Aksi-aksi mumpuni yang mereka suguhkan sejauh ini juga berhasil membawa Leverkusen konsisten bertengger di papan atas Bundesliga musim 2017/2018. Hingga spieltag ke-31, tim yang bermarkas di Stadion BayArena ini ada di posisi empat dan berpeluang lolos ke Liga Champions musim depan.

Mengingat performa cemerlang yang diperlihatkan Lars dan Sven musim ini, wajar bila Löw mempertimbangkan keduanya untuk diangkut ke Rusia guna merebut supremasi terbaik sejagad raya untuk kelima kalinya.

Andai masuk ke dalam skuat Jerman di Piala Dunia 2018, Lars dan Sven akan jadi saudara kembar selain Rene dan Willy van de Kerkhof serta Frank dan Ronald de Boer (Belanda) plus David dan Philipp Degen (Swiss) yang berpartisipasi di ajang sepak bola antarnegara paling akbar tersebut.

Alles Gute Zum Geburtstag.