Hanya beberapa jam setelah klubnya dibantai 0-5 oleh Barcelona di final Copa del Rey, gelandang Sevilla, Steven N’Zonzi, terpergok sedang bersenang-senang di sebuah kelab malam di Madrid. Akibatnya, pemain asal Prancis ini dipaksa menyampaikan permintaan maaf kepada para pendukung Sevilla.
Klub asuhan Vincenzo Montella ini memang tak sanggup memenuhi ekspektasi para pendukung mereka di final tersebut. Para pendukung setia mereka yang hadir di Stadion Wanda Metropolitano harus menahan rasa malu akibat diberondong lima gol tanpa balas.
Namun bukannya menyesali penampilan buruk timnya, N’Zonzi malah terlihat di sebuah kelab malam hanya beberapa jam setelah pertandingan. Ini menyebabkan kegemparan di tengah-tengah para Sevillistas. Gelandang Prancis itu pun langsung merespons dengan tampil di sebuah video yang diunggah akun media sosial resmi klub.
“Saya ingin meminta maaf kepada segenap penggemar Sevilla,” katanya dalam video tersebut. “Saya mengakui kesalahan saya.”
Seperti dikutip Football Espana, N’Zonzi menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan alasan agar para pendukung memahami keadaannya. “Hasil itu (kekalahan di final Copa del Rey) sangat sulit bagi seluruh tim, termasuk saya. Kami harus bermain setiap tiga hari sekali, sedangkan saya tinggal sendiri. Setelah latihan, biasanya saya langsung pulang ke rumah.”
“Kemarin keluarga dan teman saya ada di sana (Madrid), makanya saya pergi bersama mereka,” tambahnya.
Di luar kekalahan atas Barcelona di final itu pun, musim 2017/2018 terbilang berat bagi N’Zonzi. Pemain berusia 29 tahun itu menjadi salah satu pemain terbaik Sevilla ketika masih dilatih Jorge Sampaoli musim lalu, tapi ia gagal memperoleh kepercayaan penerus Sampaoli, Eduardo Berizzo.
Ia bahkan dikeluarkan dari skuat utama oleh Berizzo. Dalam wawancara dengan sebuah media, mantan pemain Stoke City dan Blackburn Rovers ini menyatakan penyesalannya karena tidak menerima tawaran Paris Saint-Germain musim panas lalu.
Namun, ketika Montella menggantikan Berizzo, N’Zonzi kembali mendapat kepercayaan menjadi pilihan utama di lini tengah. Meskipun penampilan Sevilla terlihat angin-anginan, mereka sukses menyingkirkan Manchester United di Liga Champions dan mencapai final Copa del Rey. Hanya saja, mereka terancam absen di Eropa musim depan karena performa buruk di La Liga.
Sejak bergabung dari Stoke di musim panas 2015, N’Zonzi menjadi bagian tak terpisahkan dari kejayaan Sevilla. Ia membantu klub ini memenangkan gelar Liga Europa pada tahun 2016.
Pemain yang tumbuh besar di La Garenne-Colombes, pinggiran barat laut Paris ini, masih memiliki kontrak dengan Los Nervionenses hingga bulan Juni 2020. Namun, melihat tindakan yang membuat N’Zonzi tak lagi populer di mata para pendukung, Sevilla mungkin saja memutuskan untuk menjual pemain ini.