Berita Dunia

Wakil Australia Bersih Tak Tersisa di Liga Champions Asia

Menjadi salah satu timnas terkuat di konstelasi sepak bola Asia, nyatanya bukan berarti klub-klub Australia juga digdaya di Liga Champions Asia. Dari dua wakil mereka di kasta elite antarklub Asia ini, yaitu Sydney FC dan Melbourne Victory, tak ada satupun yang lolos ke fase gugur.

Melbourne Victory jadi klub Australia pertama yang tersisih di penyisihan grup Liga Champions Asia musim ini. Kekalahan memalukan di kandang Ulsan Hyundai dengan skor 2-6 mengiringi terdepaknya runner-up Liga Australia 2017 itu. Secara keseluruhan, Melbourne Victory hanya mengantongi 5 poin, hasil dari sekali menang, 2 kali imbang, dan 2 kali kalah.

Selisih gol mereka pun memprihatinkan. Walau dapat mencetak 9 gol, tapi gawang Melbourne Victory kemasukan 15 kali! Itu merupakan yang terburuk dari seluruh kontestan Liga Champions Asia musim ini, dan bisa bertambah lagi jika nanti malam (18/4) kalah dari Shanghai SIPG.

Dengan tersisihnya Melbourne Victory, harapan kemudian hinggap di pundak Sydney FC. Melakoni partai terakhir dengan menjamu Shanghai Shenhua yang mendekam di dasar klasemen, Sydney FC wajib meraih tiga poin, dengan catatan Suwon Samsung Bluewings takluk di tangan Kashima Antlers.

Kesempatan bagi Sydney FC untuk lolos terbilang besar, karena selain bermain di kandang dan hanya menjamu tim juru kunci, di pertandingan lainnya Kashima Antlers yang bertindak sebagai tuan rumah lebih diunggulkan daripada Suwon Samsung Bluewings yang bermain tandang dan harus menang agar bisa lolos dengan tenang tanpa bergantung hasil pertandingan lain.

Namun kenyataannya di lapangan justru jauh berbeda. Suwon Samsung Bluewings dengan heroik dapat mengalahkan Kashima Antlers lewat gol tunggal penyerang tajam mereka, Dejan Damjanović, dan Sydney FC hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Shanghai Shenhua.

Rontoknya semua wakil Australia di Liga Champions Asia musim ini mengulang catatan buruk tahun lalu, ketika Adelaide United, Western Sydney Wanderers, dan Brisbane Roar gugur di penyisihan grup. Padahal, nama Australia sempat harum di tahun 2014 ketika Western Sydney Wanderers menjadi juara Liga Champions Asia.