Cerita

Sengitnya Perebutan Tiket Kejuaraan Antarklub Eropa di Serie A

Kompetisi Serie A musim 2017/2018 tinggal menyisakan tujuh pekan lagi. Hal tersebut menjadi satu pertanda nyata bahwa garis sudah begitu dekat. Kendati demikian, persaingan yang ada justru tampak semakin memanas.

Perburuan titel Scudetto mengerucut pada dua kandidat saja yaitu Juventus dan Napoli. Sepasang kesebelasan ini sedang duduk beriringan di tempat pertama dan kedua klasemen sementara plus terpisah empat poin saja. Tujuh laga tersisa akan sangat krusial untuk jadi penentu siapakah yang bertakhta di akhir musim.

Situasi serupa juga terlihat di papan bawah karena sejumlah klub tengah berpacu mati-matian guna lolos dari jerat relegasi ke Serie B. Kecuali Benevento yang hampir pasti turun kasta, masih ada Hellas Verona, Crotone, SPAL, Cagliari, Chievo Verona, Sassuolo, Udinese, Genoa, dan bahkan Bologna yang berebut tiket sintas.

Pasalnya, sepuluh klub yang menghuni peringkat 11 hingga 19 itu koleksi poinnya cuma berjarak sepuluh angka. Hal itu berarti siapapun yang gagal memaksimalkan tujuh partai tersisa untuk mendulang poin, berpeluang besar untuk mencicipi atmosfer Serie B per musim 2018/2019 nanti.

Di luar perebutan Scudetto dan asa lolos dari degradasi, Serie A juga menyuguhkan rivalitas sengit dalam memperebutkan tiket lolos ke kejuaraan antarklub Eropa, baik Liga Champions maupun Liga Europa.

Tak tanggung-tanggung, ada delapan klub yakni Lazio, AS Roma, Internazionale Milano, AC Milan, Fiorentina, Sampdoria, Atalanta, dan Torino yang masih berpeluang untuk mentas di ajang regional musim depan.

Secara berturut-turut, klub-klub di atas menghuni posisi tiga sampai sepuluh klasemen sementara. Lazio memiliki bekal poin 60 atau sama dengan kepunyaan Roma dan dikuntit Inter (59), Milan (52), Fiorentina (50), Sampdoria (48), Atalanta (48), dan Torino (45).

Asa untuk tiket ke Liga Champions

Tanpa bermaksud mengecilkan Sampdoria, Atalanta dan Torino, tapi lima kesebelasan yang disebut pertama adalah pihak yang memiliki kans terbesar untuk beroleh dua tiket tersisa ke Liga Champions. Pasalnya, jarak sepuluh poin yang terhampar di antara mereka bisa tergerus kapan saja andai salah satu di antara kelimanya tersandung di tujuh partai tersisa.

Menariknya, jadwal pertandingan dari kelima tim itu (Lazio, Roma, Inter, Milan dan Fiorentina) terbilang sangat menarik di tujuh giornata pamungkas. Hal itu terjadi karena mereka masih harus bertemu satu sama lain.

Sebagai contoh, akhir pekan ini Lazio akan berjumpa Roma dalam Derby Della Capitale yang hasil akhirnya sangat menentukan keberadaan mereka di empat besar. Pun dengan Fiorentina-Lazio di giornata ke-33 serta Lazio-Inter dan Milan-Fiorentina pada pekan ke-38.

Lebih jauh, baik Roma, Inter, Milan, dan Fiorentina juga masih menyimpan satu laga menghadapi salah satu dari Juventus ataupun Napoli di laga sisa musim ini. Praktis hanya Lazio yang tidak akan bertemu lagi dengan dua kesebelasan yang beriringan di posisi satu dan dua tersebut.

Roma akan menjamu Juventus pada giornata ke-37 dan Inter bersua dengan tim yang sama di pekan ke-35. Sementara Milan bertemu Napoli hari Minggu besok (15/4) alias giornata ke-32 dan Fiorentina disambangi Lorenzo Insigne beserta kolega di pekan ke-35.

Berkaca dari jadwal tersebut, potensi tergelincirnya sebuah klub lantaran menuai hasil negatif jelas terbentang lebar. Maka dari itu, para pesaing harus mampu memanfaatkan situasi yang ada dengan semaksimal mungkin. Jangan sampai mereka keok di saat para rival kehilangan angka sehingga memperberat langkah guna mencaplok tiket ke Liga Champions musim depan.

Kans menuju Liga Europa

Tak berbeda jauh dengan rivalitas dalam memperebutkan tiket ke Liga Champions, dua tiket lolos ke Liga Europa lewat jalur finis di klasemen Serie A juga berlangsung amat ketat.

Posisi lima dan enam klasemen yang menjadi titik finis ke Liga Europa saat ini tengah ditempati oleh Inter dan Milan yang masing-masing mengoleksi 59 poin dan 52 poin. Akan tetapi, Fiorentina (50 poin), Sampdoria (48), Atalanta (48) dan Torino (45), juga masih punya kans teramat masif untuk merebut posisi itu dalam tujuh giornata terakhir.

Benar kalau selisih poin di antara mereka terhampar sejauh 14 angka, tapi siapa yang bisa menjamin bahwa selisih tersebut tidak akan terpangkas?

Dapat dipastikan jika masing-masing klub di atas akan tetap berjuang untuk mempertahankan atau bahkan merebut posisi demi jaminan mentas di Liga Europa.

Bukan tidak mungkin juga kalau Lazio dan Roma yang bertengger di peringkat tiga serta empat ikut terseret arus perebutan tiket menuju kompetisi antarklub kelas dua di Benua Biru ini jika tampil semenjana dalam beberapa giornata ke depan.

Terasa semakin menarik karena Roma saat ini masih berlaga di semifinal Liga Champions. Maknanya, mereka punya kans untuk lolos ke final atau bahkan mencaplok gelar juara. Andai hal itu terjadi, peta persaingan lolos ke Liga Champions dan Liga Europa musim depan akan sangat berbeda karena semuanya akan ditentukan oleh posisi Edin Dzeko dan kawan-kawan di klasemen akhir.

Mengacu pada segala kemungkinan di atas, mulai dari perebutan Scudetto, asa tampil di Liga Champions atau Liga Europa musim depan dan keinginan untuk lepas dari jerat relegasi, pantas rasanya bila Serie A dinobatkan sebagai kompetisi paling berimbang dan kompetitif mendekati pengujung musim 2017/2018.