Di musim 2016/2017, Mohamed Salah menjadi pemanggul utama keberhasilan AS Roma finis di peringkat dua Serie A Italia. Dari 31 penampilan yang ia jalani bersama Il Lupi, pemain sayap asal Mesir ini mampu mencetak 15 gol dan menciptakan 11 asis bagi kawan-kawannya. Penampilan hebatnya membuatnya diboyong Liverpool dengan harga mencapai 37 juta paun.
Kali ini, Salah akan kembali berlaga di Stadion Olimpico. Meski ia menjadi figur yang begitu dirindukan oleh supporter Roma, kedatangannya kembali tentu tak akan diinginkan. Pasalnya, Salah tentunya akan menjadi andalan Liverpool untuk memenangi pertemuan keduanya di babak semifinal Liga Champions. Ya, nasib memang kejam, Salah yang tadinya menjadi andalan utama Roma, kini harus menghancurkan tim yang sempat ia bela selama dua musim itu.
Kembalinya Salah mendapat sambutan yang hangat dari suporter Roma. Setidaknya, hal tersebut ditunjukkan oleh akun Twitter resmi klub yang terletak di ibukota Italia tersebut. Fans Roma juga tak ketinggalan memberikan salam atas kembalinya Salah ke Italia.
We’ll be opponents for 180 minutes, but whatever happens we’ll remain friends for life. Looking forward to seeing you again, @22mosalah! 👋#ASRoma #UCL #RomaLiverpool pic.twitter.com/eo0Rm4VWW9
— AS Roma English (@ASRomaEN) April 13, 2018
Sad to see Salah playing against Roma but this is football .. respect
— Tarek 🇪🇬🇮🇹 🦅🔴 (@Tabbas1981) April 13, 2018
Kembalinya Salah ke Roma memang terkesan romantis. Namun, di lapangan, tak seharusnya Roma memberikan respek berlebihan kepada pemain berkaki kidal ini. Saat ini, Salah sudah diperhitungkan untuk bersanding dengan pemain-pemain terbaik di dunia bersama Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Robert Lewandowski. Penampilannya bagi The Reds memang luar biasa di musim ini. Di Liga Primer Inggris, sejauh ini ia mampu mencetak 29 gol dan memberikan sembilan asis. Catatan golnya menjadikannya sebagai top skorer sementara Liga Primer Inggris, dan membuatnya sebagai kandidat terdepan pemain terbaik liga.
Meskipun begitu, bukan berarti Salah akan menjalani laga yang mudah. Di babak perempat final lalu, lini belakang Giallorossi secara luar biasa mampu mematikan striker sekaliber Messi dan Luis Suarez. Kombinasi Kostas Manolas dan Federico Fazio tampil begitu solid, dibantu dengan gelandang bertahan sekelas Daniele De Rossi dan Radja Nainggolan di depannya. Solidnya pertahanan yang diracik oleh Eusebio Di Francesco juga membawa mereka tak kebobolan satu gol pun ketika bermain di kandang di Liga Champions musim ini.
Bagi Salah dan dua kompatriotnya di lini depan, Roberto Firmino dan Sadio Mane, berhadapan dengan lini belakang Roma akan menjadi tes yang sangat berat. Namun, terkhusus untuk Salah, ia tentunya datang dengan motivasi lebih ke Stadion Olimpico. Ia akan memastikan diri tak akan terlarut dalam nostalgia, dan memberikan perlawanan 100% terhadap mantan rekan setimnya.