Lagi dan lagi, Arema FC kebobolan dari umpan silang di awal musim Go-Jek Liga 1 2018. Dari tiga pertandingan yang telah dilakoni Singo Edan, 7 gol telah bersarang ke gawang mereka, dan semuanya berawal dari umpan silang, baik memalui open-play maupun bola mati.
Petaka umpan silang pertama Arema FC terjadi di laga pembuka melawan Mitra Kukar. Naga Mekes saat itu dapat menyamakan kedudukan lewat dua umpan silang Dedi Hartono dari sisi kiri pertahanan Arema, yang keduanya dikonversi menjadi gol oleh Fernando Rodriguez.
Di pekan kedua melawan Persija Jakarta, umpan silang kembali menjadi momok pertahanan Arema, bahkan kali ini sampai membuat mereka kemasukan tiga gol! Dari ketiga gol Persija saat itu, satu berasal dari umpan tarik Rezaldi Hehanussa, dan dua muncul dari sepak pojok Ismed Sofyan.
Lalu yang terbaru, di pekan ketiga yang dimainkan tadi malam, kelemahan Arema ini kembali dapat dieksploitasi dengan maksimal oleh Borneo FC. Sempat tertinggal lebih dulu, Pesut Etam kemudian berbalik unggul 2-1 berkat umpan silang Leonard Tupamahu dan Ambrizal Umanailo, yang berujung gol Titus Bonai dan Lerby Eliandry.
Kemudian jika ditelisik lebih lanjut, dari 7 gol yang bersarang ke gawang Arema, 6 di antaranya dicetak di babak kedua. Lalu jika 6 gol itu dipecah lagi, 2 gol tercipta di 15 menit awal babak kedua, dan 3 gol muncul di 10 menit terakhir laga. Artinya, ada kelengahan koordinasi dan melemahnya konsentrasi pemain Arema FC di menit-menit tersebut.
Dengan catatan itu, Arema dipastikan sebagai kesebelasan dengan jumlah kebobolan terbanyak di tiga pekan pertama Go-Jek Liga 1 2018, yang semuanya bermula dari umpan silang, baik lambung maupun mendatar. Ironis, karena Arema memiliki materi pemain belakang yang terhitung mumpuni, dan kiper berkualitas.
Di lini belakang ada Arthur Cunha dengan postur tinggi kokoh, dan Bagas Adi Nugroho yang merupakan anggota Timnas U-23. Kemudian di pos penjaga gawang, Arema FC memiliki dua kiper muda potensial, yaitu Kurniawan Kartika Ajie, kiper Timnas U-23 Indonesia, dan Utam Rusdiana calon suksesor Kurnia Meiga.
Itu belum ditambah dua bek sayap berpengalaman di kedua sisi, yakni Alfarizie di kiri dan Hendro Siswanto di kanan. Namun nyatanya, itu belum cukup untuk menyelamatkan Arema FC dari awal musim yang buruk, bahkan jauh lebih buruk dari musim lalu, di mana dalam 4 laga perdana tidak tersentuh kekalahan. Hebatnya lagi, gawang Kurnia Meiga saat itu tidak kemasukan satupun gol!
Joko “Gethuk” Susilo selaku pelatih kepala Arema pun tidak tinggal diam. Di laga melawan Borneo FC semalam ia menerapkan skema 3-5-2 untuk meredam keunggulan Lerby Eliandry di bola-bola udara. Dengan menumpuk Arthur, Bagas, dan Israel Wamiau sebagai tiga bek tengah di kotak penalti sendiri, strategi itu cukup sukses di babak pertama, tapi pada akhirnya tetap berujung kekalahan.
Dengan sebiji poin hasil sekali imbang dan dua kali kalah, Arema FC saat ini terdampar di posisi 17 klasemen sementara. Pembenahan harus segera dilakukan Arema FC secepatnya, apalagi pekan depan akan berhadapan dengan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan.
Kalah akan semakin memberatkan langkah. Sebaliknya, menang akan membuat diri lebih tenang untuk menghadapi laga-laga berikutnya.