Cerita

Sepakan Bebas Balsa Bozovic, Oase di Tengah Performa Buruk Arema FC

Pada bursa transfer pemain yang lalu, Arema FC sangat getol untuk mendatangkan tenaga baru guna mengisi sektor tengah mereka. Tak hanya nama-nama lokal, penggawa asing pun menjadi objek buruan manajemen Singo Edan.

Untuk nama asing, pilihan manajemen akhirnya tertuju kepada gelandang berpaspor Montenegro, Balsa Bozovic. Pemain berumur 30 tahun ini sebelumnya memperkuat kesebelasan dari kampung halamannya, FK Zeta.

Performa brilian yang diperlihatkan Bozovic ketika dicoba pada turnamen pra-musim Piala Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) II 2018, membuat manajemen, pelatih dan juga Aremania, suporter fanatik Singo Edan, merasa yakin bahwa Bozovic punya skill yang sangat berguna untuk laju Arema di Liga 1 musim 2018.

Uniknya, atmosfer sepak bola Indonesia bukanlah barang anyar bagi Bozovic. Hal itu terjadi lantaran di tahun 2015 silam, pria setinggi 172 sentimeter tersebut pernah merumput bareng tim lain asal Jawa Timur, Persela Lamongan, walau cuma berlangsung singkat.

Kepercayaan kubu Arema, khususnya pelatih Joko Susilo, seakan tak mau disia-siakan begitu saja oleh Bozovic. Begitu merumput di Liga 1, ia benar-benar tampil memukau.

Bozovic memiliki peran sentral sebagai jenderal lini tengah Singo Edan. Melalui kakinya, orkestra permainan Arema diinisiasi. Visi bermain jempolan dan passing range yang brilian membuatnya jadi ancaman serius dari lini kedua.

Berkat keberadaannya pula, trio Dedik Setiawan, Dendi Santoso dan Thiago Furtuoso yang mengisi sektor depan Arema merasa terlayani dengan paripurna.

Selain andal dalam mengatur serangan via permainan terbuka, momen-momen set piece yang diperoleh Arema pun kini berubah menjadi teror menakutkan berkat adanya Bozovic.

Pasalnya, sosok berkaki kidal ini begitu lihai dalam memanfaatkan setiap kesempatan yang diperoleh dari tendangan bebas. Entah dieksekusi secara langsung maupun memberi umpan kepada rekan-rekannya guna mencetak gol.

Dari sepasang partai yang telah dijalani Singo Edan sejauh ini yaitu versus Mitra Kutai Kartanegara (24/3) dan Persija Jakarta (31/3), Bozovic memiliki kontribusi tinggi atas gol-gol yang didapat Arema.

Di laga pertama, ia sukses mencetak satu gol via sepakan bebas langsung yang tak mampu dibendung oleh kiper Mitra Kukar, Yoo Jae-hoon. Sementara di partai kedua, tendangan bebas Bozovic yang gagal diantisipasi dengan sempurna oleh penjaga gawang Persija, Andritany Ardhiyasa, membuahkan gol lewat sontekan Atayew.

Walau mungkin berlebihan, tapi apa yang Bozovic perlihatkan bareng Arema sejauh ini akan membuka memori publik terhadap sosok-sosok semisal Juninho Pernambucano ataupun Andrea Pirlo.

Dua maestro sepak bola tersebut mempunyai kapasitas hebat dan peran sentral di lini tengah kesebelasan yang pernah mereka perkuat. Tak sampai di situ, baik Juninho maupun Pirlo juga eksekutor bola mati yang andal.

Meskipun kiprah Bozovic belum mampu menghadirkan poin penuh dari sepasang laga yang dijalani Arema, tapi calon lawan Singo Edan wajib memperhatikan dengan seksama figur yang satu ini kala beraksi di lapangan. Sering melakukan pelanggaran di kotak penalti akan membuat Bozovic punya kesempatan untuk mengetuk palu hukuman berupa tendangan bebas maut yang berujung gol.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional