Turun Minum Video

Enam Comeback Terbaik di Liga Champions, Akankah Ada yang Terjadi Minggu Ini?

Liga Champions sudah memasuki pertandingan terakhir di babak perempat-final minggu ini. Juventus harus berjuang keras di Stadion Santiago Bernabeu untuk mengejar ketertinggalan tiga gol di pertemuan pertama mereka. Begitu juga Manchester City yang dilumat Liverpool dengan skor yang sama. Roma yang menghadapi Barcelona menerima nasib yang mirip mirisnya ketika kalah 4-1 di Camp Nou. Bayern München harus berhati-hati karena mereka hanya mampu menang tipis di kandang Sevilla.

Momen-momen pertemua kedua ini harus diwaspadai oleh tim-tim yang sedang memimpin saat ini. Hal itu dikarenakan sejarah yang sudah terjadi sebelumnya, di mana beberapa tim mampu bangkit dan akhirnya lolos ke babak selanjutnya setelah berhasil mengejar ketertinggalan di pertemuan kedua.

Berikut ini kami rangkum enam comeback terbaik yang pernah terjadi di ajang Liga Champions:

Monaco vs Real Madrid (2003/2004)

Pertemuan pertama kedua tim, Real Madrid sudah mengantongi kemenangan 4-2 atas Monaco di kandang sendiri. Dengan keunggulan dua gol tersebut, harusnya Madrid, yang dipenuhi pemain bintang, bisa dengan mudah lolos ke semfinal. Namun nyatanya, Monaco lah yang berhasil lolos setelah menang 3-1. Selanjutnya, mereka berhasil menuju final Liga Champions musim itu.

Real Madrid vs Wolfsburg (2015/2016)

Madrid kembali masuk ke dalam daftar ini, namun kali ini mereka lah yang melakukan comeback. Di kandang Wolfsburg, mereka ditaklukkan dua gol tanpa balas. Cristiano Ronaldo datang menjadi penyelamat Los Blancos. Sebuah hat-trick, yang ditutup dengan gol tendangan bebas, dicetaknya di pertemuan kedua. Di akhir musim itu, mereka berhasil meraih trofi Liga Champions.

Deportivo La Coruna vs AC Milan  (2003/2004)

Sial betul nasib AC Milan. Setelah menang 4-1 di San Siro, tidak ada yang menyangka bahwa akhirnya, Deportivo-lah yang lolos ke babak semifinal. Di babak pertama, lewat Walter Pandiani, Juan Carlos Valeron, dan Alberto Luque, Super Depor melumat habis tembok pertahanan Milan dan membuat keunggulan agregrat berada di pihak mereka. Satu gol tambahan membenamkan harapan Milan.

 

Barcelona vs Paris Saint-Germain (2016/2017)

Sebuah keajaiban yang ditunjukkan oleh Barcelona musim lalu. Belum ada yang pernah membalikkan keadaan ketika sebuah tim memiliki defisit empat gol di pertemuan pertama dalam ajang Liga Champions dan Barca menjadi yang pertama. Di Camp Nou, ketika skor 5-1 masih bertahan hingga menit-menit terakhir, gol dari Sergi Roberto membuat Blaugrana lolos ke babak selanjunya sekaligus membuat sejarah.

Manchester United vs Bayern München (1998-1999)

Final Liga Champions tahun 1999 mungkin tidak akan dilupakan penggemar MU. Bayern unggul cepat ketika pertandingan baru berjalan enam menit. MU belum bisa menyamakan kedudukan hingga masa perpanjangan waktu babak kedua ketika Teddy Sheringham membuat harapan Reds Devil kembali melambung. Mereka tidak butuh babak tambahan karena gol Ole Gunnar Solskjaer membuat MU meraih treble di musim itu.

Liverpool vs AC Milan (2004/2005)

Milan kembali bernasib sial di Liga Champions. Di laga final, tiga gol yang bersarang ke gawang Jerzy Dudek membuat para penggemar serta pemain Liverpool tertunduk lesu. Namun, keajaiban terjadi. Tiga gol di babak kedua yang dicetak oleh Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso memaksa babak adu penalti diadakan. Dudek menjadi pahlawan kemenangan The Reds di laga bertajuk Miracle of Istanbul itu.