Turun Minum Komunitas

Small Sided Games League, Upaya Edukasi Sepak Bola dengan Orientasi Proses dan Pembinaan

Dalam sepak bola, hasil adalah hal yang mutlak. Tak peduli dengan taktik permainan seperti apa yang diterapkan, tujuan utama dari permainan sepak bola adalah mendapat kemenangan di akhir pertandingan. Meskipun begitu, untuk mendapatkan taktik yang matang, proses juga merupakan hal yang tak kalah penting. Proses inilah yang kerap kali dilupakan oleh pelatih sepak bola di Indonesia.

Berangkat dari kepedulian akan hal ini, komunitas Small Sided Games (SSG) yang berbasis di Jawa Timur menelurkan SSG League, sebuah turnamen U-15 dan U-13 yang mewadahi pemain sekaligus pelatih dari tim yang bersangkutan untuk mengembangkan pemahaman taktikal dan memperbaiki kualitas sumber daya manusianya secara keseluruhan.

SSG League U-15 akan diikuti oleh tujuh tim, enam berasal dari Jawa Timur, dan satu dari Jawa Tengah. SSG League U-15 ini sudah berlangsung dari bulan Maret lalu sampai bulan Agustus nanti. Sementara, SSG League U-13 akan dilakukan di bulan Juli nanti sampai bulan Desember. Semua pertandingan ini akan disiarkan langsung di kanal YouTube resmi SSG, SSGCTV.

SSG League ini  sendiri memang baru berlangsung di tahun ini. Meskipun begitu, fondasinya sudah dibangun oleh komunitas SSG dari tahun 2015 lalu. Komunitas SSG mengadakan workshop dan coaching clinic di Sidoarjo dengan Ricky Nelson sebagai narasumbernya. Workshop dan coaching clinic ini kemudian dilakukan rutin hingga tahun 2017, dengan Iwan Setiawan, Simon McMenemy, serta Eduardo Perez Moran yang pernah menjadi narasumber utamanya.

Konsep dari SSG League ini sendiri benar-benar menitikberatkan pada proses belajar yang dilakukan, bukan hasil yang didapatkan setelah pertandingan selesai. Liga berlangsung dengan peraturan biasa, dengan sistem home-away. Sebelum pertandingan pekan pertama, mini workshop dan pengarahan akan tugas-tugas bagi pelatih kepala telah dilakukan.

Untuk tugas yang diberikan, tiap pelatih kepala dari masing-masing tim peserta wajib menulis dan mengirimkan analisis dari pertandingan pertama yang telah dijalankan oleh masing-masing tim. Untuk analisis ini, tiap pelatih kepala akan dipandu langsung oleh Ryan Tank dan Rochmat Setiawan, yang berperan sebagai mentor dari para pelatih yang bersangkutan.

Tugas lain yang diwajibkan kepada pelatih kepala masing-masing tim adalah mengirimkan foto sesi latihan yang dilakukan, serta mencatat sesi latihan yang dilakukan di logbook yang telah disediakan oleh panitia liga.

Berdasarkan tugas yang dilakukan ini, pelatih “dipaksa” untuk mengembangkan pemahaman taktik serta kemampuan analisis permainan. Hal inilah yang diharapkan oleh ketua panitia dari SSG League, Ramzy Okbah. Ramzy menyatakan bahwa dengan adanya perbaikan dalam sistem pembinaan akan menghasilkan pelatih-pelatih yang lebih matang. Dengan adanya pelatih yang lebih matang, pemain yang lebih baik pun akan dihasilkan. Dari semua itu, akan berimbas pada baiknya prestasi sepak bola kita.

Komunitas SSG sendiri tentunya berharap banyak akan adanya SSG League ini, yang dianggap sebagai program unggulan mereka. SSG League tentunya menjadi jalan dari visi komunitas SSG yaitu terwujudnya sepak bola Indonesia yang lebih profesional, bermartabat, dan berprestasi di tingkat internasional.

SSG League juga menjadi perwujudan dari misi-misi yang akan dijalankan oleh komunitas SSG, yaitu peningkatan kualitas pelatih dan pemain dalam penerapan kurikulum Filanesia, penyadaran secara masif kepada seluruh insan sepak bola Indonesia tentang sportivitas dalam sepak bola, peningkatan manajemen profesional seluruh struktur organisasi di sepak bola, serta mempertahankan bentuk SSG sebagai komunitas mandiri.

Tentunya, apa yang dilakukan oleh komunitas SSG dalam bentuk SSG League ini mampu menjadi langkah awal akan pentingnya kesadaran akan pemahaman taktik dan latihan bagi pesepak bola, baik dari usia junior maupun senior. Tentunya kita berharap bahwa program seperti ini akan semakin banyak dilakukan di seluruh Indonesia.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket