Bukan Jadon Sancho, atau Moise Kean, atau pemain lain kelahiran tahun 2000 dan setelahnya yang pertama kali mendapatkan klausul penjualan tertinggi. Adalah pemain belia Valencia, Ferran Torres, yang menjadi pemain kelahiran tahun 2000 pertama yang klausul penjualannya mencapai angka 100 juta Euro.
Angka fantastis tersebut memang “hanya” sekadar klausul penjualan saja, tetapi angka tersebut adalah angka yang sama dengan yang dikeluarkan Peter Lim, pemilik Valencia saat ini, ketika mengakuisisi klub asal Spanyol tersebut. Dengan kata lain, ini bisa diartikan bagaimana Valencia enggan kehilangan Ferran Torres.
Menjadi wajar apabila Valencia enggan kehilangan bakat berusia 18 tahun tersebut. Memulai karier sebagai sayap kanan, kemampuan hebat Ferran sudah terendus sejak kanak-kanak. Kreativitas serta kemampuannya untuk menahan bola membuatnya posisinya dipindah ke sektor gelandang serang. Publik sepak bola Spanyol beranggapan bahwa Ferran memiliki banyak kesamaan dengan bintang muda Real Madrid, Marco Asensio.
Selain soal bakat yang luar biasa, ada banyak alasan lain yang membuat Valencia enggan untuk kehilangan Ferran, terutama soal putra daerah yang bermain untuk Valencia. Los Che jelas memiliki pengalaman pahit bagaimana mereka mesti melepas putra daerah sekaligus produk pembinaan usia muda mereka dan justru sukses di klub lain. Mulai dari Raul Albiol, Andres Palop, David Silva, Juan Bernat, Isco Alarcon, dan yang termutakhir tentu adalah Paco Alcacer yang dibajak oleh Barcelona.
Valencia bergerak cepat untuk mengamankan Ferran, karena putra daerah yang masih bermain di tim Valencia saat ini, Jose Gaya, Toni Lato, dan Nacho Vidal, sudah begitu menarik minat klub-klub lain. Terutama Jose Gaya yang sepertinya hanya tinggal menunggu waktu saja sampai akhirnya ada klub yang menyodorkan dana besar untuk membawanya pergi dari Mestalla.
Bergabung ke Valencia sejak usia enam tahun, Ferran jelas mengalami masa-masa indah bermain untuk klub daerah kelahirannya ini. Di usia 16 tahun ia sudah menyegel tempat utama di Valencia Mestalla, tim cadangan Valencia. Harapannya jelas di era sepak bola modern ini ada pemain yang terus bertahan di klub masa kecilnya hingga akhrinya pensiun di sana.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia