Cerita Tribe Ultah

119 Tahun Portsmouth dan Masalah Finansial yang Setia Menemaninya

Portsmouth pertama kali merasakan bermain di divisi utama di musim 1927/1928, setelah di musim sebelumnya Pompey finis di posisi kedua di divisi tertinggi kedua Inggris. Mereka merasakan ketatnya persaingan di divisi utama dengan hampir terdegradasi di musim 1928/1929. Meski begitu, di musim yang sama, Portsmouth juga mencetak rekor baru dengan masuk ke babak final Piala FA. Sayangnya, mereka harus takluk di tangan Bolton Wanderers.

Selema beberapa musim, Pompey merasakan nikmatnya duduk di klasemen papan atas. Mereka juga kembali lolos ke babak final Piala FA musim 1933/1934. Namun, mereka harus kembali kecewa karena lagi-lagi gagal membawa pulang trofi juara. Kali ini, Manchester City yang membuat para pemain serta para pendukung kecewa berat.

Dua kegagalan di Piala FA tidak membuat Portsmouth jera. Di musim 1938/1939, mereka kembali masuk ke babak final Piala FA di bawah arahan Jack Tim. Di percobaan ketiga ini, mereka akhirnya dapat tersenyum di penghujung laga. Dengan skor 4-1 atas Wolverhampton Wanderers, Pompey sukses membawa trofi Piala FA pertama mereka.

Masa keemasan Portsmouth

Dahulu kala, Portsmouth pernah berjaya di divisi utama yang saat ini dikenal dengan nama Liga Primer Inggris. Musim 1948/1949 menjadi awal dari era kejayaan mereka di bawah arahan Bob Jackson. Di musim itu, Portsmouth hampir menjadi tim pertama yang berhasil mendapatkan double winners, mengawinkan gelar liga dengan Piala FA. Sayangnya, mereka hanya mendapat titel liga saja di akhir musim itu setelah Pompey kalah dari Leicester City di semi-final Piala FA.

Portsmouth sukses mempertahankan gelar juara di musim selanjutnya. Mereka berhasil menjadi kampiun meski memiliki poin yang sama dengan tim yang berada di posisi kedua saat itu, Wolverhampton. Namun, karena perbedaan jumlah gol, Pompey yang akhirnya mengangkat trofi liga. Mereka menjadi satu dari lima tim yang berhasil mempertahankan gelar juara setelah era perang. Selain Portsmouth, ada Manchester United, Wolverhampton, Liverpool, dan juga Chelsea.

Naik-turun dan masalah keuangan

Setelah beberapa musim bersaing di divisi utama Inggris, Portsmouth akhirnya turun kasta di musim 1959/1960. Kejatuhan mereka tidak hanya berhenti sampai di situ. Berjuang cukup lama agar tidak turun ke kasta bawah, mereka harus menerima nasib bermain di divisi ketiga di musim 1960/1961. Meski sempat kembali ke divisi kedua dengan menjadi juara divisi ketiga, Portsmouth harus kembali turun kasta sampai ke divisi keempat di musim 1978/1979 setelah melewati masa krisis finasial.

Portsmouth kemudian melakukan perbaikan dan musim demi musim mereka lalui untuk dapat kembali bermain di divisi teratas. Mereka merangkak naik hingga akhirnya berhasil masuk ke divisi itama di musim 1987/1988. Namun, karena lagi-lagi mengalami masalah finansial, Pompey harus rela kembali bermain di divisi kedua.

Untuk beberapa tahun, mereka bermain di divisi kedua dan sebuah sistem baru diterapkan, mengganti nama divisi teratas Inggris menjadi Liga Primer. Masalah finansial yang masih kerap menerpa mereka tidak membuat harapan untuk kembali bermain di liga utama hilang. Dan setelah 15 tahun absen di kancah tertinggi, di musim 2003/2004 Portsmouth akhirnya bisa kembali merasakan kompetisi liga utama.

Kira-kira tujuh tahun lamanya, mereka merasakan ketatnya persaingan Liga Primer. Setelah hanya berjuang untuk lolos dari zona degradasi, Pompey akhirnya dapat finis di posisi papan atas untuk pertama kalinya di musim keempatnya di Liga Primer. Puncak kesuksesan mereka pun lahir di musim 2007/2008.

Selain dapat finis di posisi kedelapan, Portsmouth juga berhasil masuk ke final Piala FA untuk pertama kalinya sejak tahun 1939. Mengalahkan Manchester United di perempat-final, lalu West Bromwich Albion di semi-final, mereka berhasil menjadi kampiun setelah berhasil mengalahkan lawan mereka di final, Cardiff City. Piala FA kedua mereka serta menjadi piala terbesar terakhir yang pernah mereka raih sampai saat ini.

Mereka kembali mengalami masalah finansial di musim 2009/2010, terdegradasi di musim selanjutnya walau bisa masuk ke final Piala FA melawan Chelsea. Saat ini mereka sedang berjuang untuk bermain di Liga Primer dan saat sedang berada di posisi ketujuh Divisi Satu.

Tentunya, para suporter berharap bahwa tim kesayangannya tersebut kembali ke divisi utama. Masih teringat jelas di benak mereka bahwa Portsmouth pernah bertanding melawan AC Milan di Fratton Park dalam ajang Piala UEFA.

Happy birthday, Portsmouth!

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket