Cerita

Fernando Soler dan Kebugaran Fisik Pemain Persib Bandung: Misteri yang Aneh

Ada dua pernyataan yang boleh dibilang mengherankan selepas laga antara Persib Bandung berhadapan dengan Sriwijaya FC. Asisten pelatih Persib, Fernando Soler, dengan gambling bilang kepada awak media bahwa ia tidak memiliki alasan mengapa Maung Bandung kemudian menelan kekalahan. Semakin menggelikan lagi, ketika awak media mempertanyakan bahwa apakah kebugaran menjadi akar masalah yang membuat Supardi Nasir dan kawan-kawan menerima hasil kurang baik di dua pertandingan awal Liga 1, Soler justru mengelak.

Seperti yang diketahui, Persib Bandung mengalami hasil yang kurang maksimal di dua laga perdana mereka di kompetisi Go-Jek Liga 1 2018 musim ini. Maung Bandung hanya ditahan imbang PS Tira pada partai pembuka, kemudian tersungkur ketika bertandang ke markas Sriwijaya FC. Dari dua hasil pertandingan tersebut, Soler mengelak bahwa fisik bukanlah penyebab utama yang membuat mereka gagal tampil baik. Asisten pelatih asal Argentina tersebut lebih memilih masalah yang sifatnya psikologis atau mental, dan juga konsentrasi yang menjadi penyebab Persib gagal meraih poin maksimal.

Sebenarnya memang sebuah pengetahuan umum, bagaimana mental bertanding dan keinginan kuat bisa mengubah jalannya pertandingan. Para pembaca yang budiman pun tentu sudah pernah mendengar kisah-kisah heroik bagaimana akhirnya mental yang kemudian bisa mengalahkan seluruh keterbatasan, hingga akhirnya mencapai puncak keberhasilan. Meskipun sebenarnya, hal tersebut tidak juga tepat.

Dari sebuah penelitian terkait neurologi di University of Illonois, Amerika Serikat, disebutkan bahwa fungsi otak akan lebih maksimal dalam kondisi kebugaran terbaik. Dalam penelitian itu disebutkan terkait hippocampus. Hippocampus adalah bagian dari otak yang bertanggung jawab atas ingatan manusia. Beberapa aktivitas manusia, seperti olahraga dan aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan belajar dan mengingat, bisa memperbesar ukuran hippocampus yang pada akhirnya berhubungan dengan meningkatnya kemampuan memori manusia.

Fungsi dari hippocampus ini pun sangat dipengaruhi oleh kebugaran, bagaimana hal ini kemudian terkait dengan yang biasanya kita sebut dengan konsentrasi, karena fungsi hippocampus akan maksimal ketika aliran darah ke otak juga lancar. Tidak lancarnya aliran darah ke otak juga salah satu penyebab lainnya adalah kelelahan.

Anda pun tentu mengalaminya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana ketika badan tidak terlalu bugar, rasanya akan sulit untuk belajar atau bekerja. Bagaimana rasanya mata berkunang-kunang, dan kepala sepertinya sudah berat dan tidak bisa lagi dipakai untuk berpikir jernih.

Maka pernyataan-pertanyaan yang dibuat Soler jelas tidak valid, karena nyatanya kebugaran sangat berpengaruh dengan konsentrasi. Terkait hal ini bahkan sebenarnya sifatnya merupakan pengetahuan umum (common sense). Anda tidak perlu mendapatkan gelar doktoral di bidang medis untuk mengetahui hal ini. Bahkan soal ini tentu menjadi pengetahuan dasar dalam kursus lisensi kepelatihan. Menjadi sebuah pertanyaan kemudian, mengapa Soler enggan mengakui bahwa fisik para pemain Maung Bandung memang sebenarnya bermasalah? Atau ia memang tidak tahu apa-apa?

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia