Nasional Bola

Bonek di Surajaya, Bukti Bahwa Damai itu Asyik dan Indah

Permusuhan dalam sepak bola adalah hal yang terjadi hampir di semua negara. Di Italia, dua klub yang berasal dari satu kota, kemungkinan besar menyimpan permusuhan. Misalnya saja AS Roma-Lazio ataupun AC Milan-Internazionale. Alasan di balik satu permusuhan juga beragam. Ada yang karena ideologi politik, konflik sosial, hingga alasan-alasan yang tak berdasar.

Tak jarang pula, kelompok-kelompok suporter yang awalnya bermusuhan memutuskan untuk menghilangkan segala ego, emosi, dan memilih berdamai. Bahwa rivalitas selama 90 menit adalah hal yang wajar. Setelah itu, semua satu saudara.

Jumat (30/3) sore kemarin, permusuhan yang selama ini ada antara Bonek dan LA Mania luntur seketika. Persebaya Surabaya saat itu tengah melawat ke Stadion Surajaya, markas dari Persela Lamongan.

Awalnya, Bonek, suporter dari Persebaya dilarang datang ke Stadion Surajaya. Kecintaan akan klub kebanggaan serta rasa aman yang sudah mereka yakini, membuat ratusan Bonek tetap datang ke Lamongan. Bagi Bonek yang bisa masuk ke lapangan, berdasarkan pantauan dari ofisial tim Persela Lamongan, mereka mengisi sektor tribun ekonomi sisi barat daya, tribun VIP, VVIP, dan sisi barat laut.

Tak ada gesekan. Mereka duduk berdampingan dengan suporter Persela yang lain. Masih berdasarkan laporan ofisial Persela, kedatangan Bonek tak hanya memberikan dukungan dan yel-yel untuk Persebaya, tapi mereka juga menyanyikan yel-yel sambutan kepada suporter tuan rumah, LA Mania dan Curva Boys.

Jawa Timur juga bisa damai

Sebelum kemesraan Bonek dan LA Mania kemarin, ada dua kelompok suporter yang dulunya saling bermusuhan dan kini telah berdamai. Mereka adalah Ultras Gresik dan Delta Mania.

Saat itu, Persegres Gresik United tengah bermain di Stadion Gelora Delta Sidoarjo melawan Bhayangkara FC. Kekhawatiran yang sempat datang, hilang begitu saja. Beberapa Delta Mania yang datang ke stadion, memberikan “hadiah” air mineral dan nyaman untuk duduk bersama Ultras Gresik di tribun.

Sebagai balasannya, saat Persegres menjalani laga uji coba melawan Deltras di Stadion Gelora Joko Samudro, Delta Mania dipersilakan hadir dan berdasarkan laporan dari kawan-kawan di lapangan, tak ada gesekan sedikitpun. Semua aman terkendali.

Jawa Timur memang menjadi salah satu kutub sepak bola di Indonesia. Banyaknya klub profesional di sana memperbesar adanya kemungkinan masing-masing suporter untuk saling bermusuhan. Atas dasar kecintaan, mereka rela mendukung secara membabi buta.

Nyatanya, Jatim kini lebih aman dan damai. Bonek dan LA Mania yang dulu berseteru, kini telah menunjukkan gelagat untuk melupakan masa lalu. Ultras Gresik dan Delta Mania juga berusaha untuk memendam rapat-rapat permusuhan yang ada dan memilih berjalan bersama dengan damai.

Karena memang damai itu asyik dan indah!

Author: Alief Maulana (@aliefmaulana_)
Ultras Gresik yang sedang belajar menulis di serigalagiras.wordpress.com