Berita Dunia

Yaman, di Antara Perang dan Piala Asia 2019

Babak kualifikasi Piala Asia 2019 tidak hanya menjadi momen terindah bagi tim nasional Filipina saja. Bersama mereka, ada satu tim yang lolos ke Piala Asia tahun depan, dengan menjadi runner-up di grup yang sama dengan Filipina. Tim tersebut adalah Yaman, sebuah negara di Asia Barat. Sama seperti Filipina, tahun depan merupakan debut pertama Yaman di Piala Asia.

Perjalanan Yaman menuju Piala Asia lebih panjang dibandingkan Filipina. Mereka terlebih dahulu bertanding di babak kualifikasi ronde pertama, sementara Filipina langsung bertanding di ronde kedua. Di ronde pertama, Yaman bertemu dengan Pakistan. Di pertemuan pertama mereka, Yaman sukses mengalahkan lawannya tersebut dan hanya bermain imbang di pertemuan kedua.

Di babak kualifikasi ronde kedua, Yaman hanya finis di posisi terakhir di Grup H, namun masih tetap memiliki kesempatan untuk lolos ke Piala Asia dengan masuk ke babak ­play-off. Mereka berhasil menggilas Maladewa dengan agregat 4-0 dan masuk ke dalam grup yang sama dengan Filipina untuk menghadapi rintangan terakhir mereka yaitu babak kualifikasi ronde ketiga.

Laga pertama melawan Tajikistan berhasil dimenangkan oleh Yaman. Namun, tiga hasil seri yang didapatkan mereka secara beruntun, dua dari Filipina dan sekali dengan Nepal, belum membuat mereka aman karena Tajikistan berhasil mengejar perolehan poin mereka. Yaman pun harus menunggua laga terakhir untuk memastikan tiket ke Piala Asia. Kemenangan yang cukup dramatis melawan Nepal, ditambah dengan kemenangan Filipina atas Tajikistan, membuat mimpi mereka berlaga di Piala Asia tercapai.

Salut adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perjuangan mereka. Keberhasilan mereka lolos ke Piala Asia tidak terlepas dari peran Abraham Mebratu, pelatih Yaman yang berasal dari Ethiopia. Mebratu sudah menangani Yamas sejak bulan Maret tahun 2016. Di tangannya, Yaman berhasil lolos tanpa pernah kalah sekalipun di babak kualifikasi ronde ketiga.

Kita perlu mengingat juga bahwa negara Yaman sedang dalam kondisi perang. Piala Asia mungkin menjadi oasis di tengah rudal-rudal yang menghampiri mereka. Keberhasilan Yaman ini mengingatkan kita bahwa tidak ada hal yang mustahil.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola