Nasional Bola

Target Juara PS TIRA yang Sebaiknya Tidak Kita Tertawakan

“Semua tim tentu ingin juara. Jadi bermimpi harus yang tinggi dan yakin,” kata mantan Panglima TNI sekaligus Pembina Utama PS TIRA Bantul, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Pernyataan itu diungkapkannya saat launching tim yang akan menjalani Liga 1 2018.

Target juara PS TIRA itu memang cukup membuat kaget berbagai pihak. Namun, sang Jenderal yakin dengan materi timnya saat ini, kans tersebut cukup terbuka. Sementara itu di pihak lain, Letjen TNI Dodik Widjanarko, salah satu pengurus klub, meyakini PS TIRA mampu bersaing dengan para kontestan lain, tapi ia hanya memasang target untuk finis di papan tengah.

“Kami akan lihat situasi, jika nanti peluang juara setelah melihat putaran pertama terbuka, maka keluar sebagai juara tentu bukan hal mustahil.”

Jika dari pihak klub sendiri sudah yakin dengan potensi yang mereka miliki, tidak demikian dengan sebagian besar publik sepak bola Indonesia. Maklum, dalam dua musim kompetisi terakhir, PS TIRA yang sebelumnya bernama PS TNI sama sekali belum meyakinkan. PS TNI hanya finis di posisi buncit klasemen akhir Torabika Soccer Championship 2016 dan menjadi penghuni papan bawah Liga 1 2017.

Sebelum Liga 1 2018 dimulai, manajemen klub memutuskan untuk memindahkan homebase klub ke Bantul, Yogyakarta. Bantul sendiri akhirnya kembali merasakan kegairahan sepak bola di level teratas lagi setelah klub asal Bantul, Persiba Bantul, musim lalu terdegradasi ke Liga 3. Tujuan utama PS TIRA tentu saja memikat lebih banyak suporter.

Bupati Bantul, Suharsono, sudah menyambut hangat datangnya peserta Liga 1 tersebut. Diharapkan PS TIRA akan mengangkat nama Bantul di tingkat nasional dan internasional, selain mempersembahkan kepada masyarakat Bantul suguhan pertandingan tim-tim Liga 1 2018.

PS TIRA yang merupakan singkatan ‘Persatuan Sepak Bola Tentara Idaman Rakyat’ memperkenalkan para pemainnya kepada publik Bantul. Dua di antaranya adalah putra asli Bantul, Slamet Widodo dan Johan Manaji, yang disambut dengan tepuk tangan meriah para suporter. Ini menunjukkan keseriusan PS TIRA menggaet talenta-talenta lokal.

Selain itu, tim berjulukan The Young Warriors ini mengandalkan Gustavo Lopez , mantan gelandang tangguh Arema. Mereka juga masih diperkuat dua pemain petarung, Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu. Beberapa nama berkapasitas nasional juga terdapat dalam diri Dimas Drajad (eks-PSMS Medan) dan Angga Febriyanto (eks-Persib Bandung).

Pelatih PS TIRA di Liga 1 2018, Rudy Eka Priyambada, yakin bahwa klub asuhannya sudah menjalani progres positif di panggung sepak bola nasional, setelah finis di urutan ke-12 di akhir Liga 1 musim 2017 lalu.

“Musim ini kami ingin lebih baik lagi dibandingkan musim-musim sebelumnya. Kami yakin mampu dan harus optimistis,” kata pelatih berusia 35 tahun tersebut.

Maka, ambisi juara PS TIRA sebaiknya tidak kita pandang enteng. Tahun lalu juga nyaris tak seorang pun mengunggulkan Bhayangkara FC untuk keluar sebagai juara Liga 1 2017, bukan?

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.