Cerita

Empat Jalan yang Bisa Ditempuh Son Heung-min untuk Membebaskan Diri dari Wajib Militer

Di usianya yang baru 25 tahun, Son Heung-min mampu menasbihkan diri sebagai pemain terbaik di Asia saat ini. Penyerang sayap yang satu ini mampu membukukan 18 gol dan 8 asis dalam 41 laga bersama Tottenham Hotspur. Meskipun catatannya menarik dan penampilannya gemilang, tak ada rumor yang mengaitkan Son dengan klub yang lebih besar ketimbang Spurs. Salah satu alasannya adalah ia belum menyelesaikan wajib militernya.

Wajib militer selama 21 bulan adalah hal yang mutlak bagi semua laki-laki di Korea Selatan. Bagi mereka yang berkarier di luar negeri, wajib militer ini ditunda hingga mereka berusia 27 tahun. Juli 2020 adalah waktu bagi Son untuk memenuhi kewajibannya.

Tahun 2016 lalu, pemain yang kerap kali dipanggil “Sonaldo” ini telah melakukan tes untuk wajib militernya. Ada empat kategori yang bisa dimasukki oleh sang berwajib, berdasarkan hasil tesnya, yang juga didasari oleh kemampuan fisik dan psikis, serta latar belakang pendidikan dan umur:

  • Tugas aktif: kategori ini mewajibkan mereka untuk bertugas selama 21 hingga 24 bulan.
  • Tugas non-aktif: tak wajib untuk melakukan tugas militer, namun wajib untuk melakukan tugas bantuan, seperti kerja sosial.
  • Tugas warga kedua: hanya dipanggil ketika perang.
  • Pembebasan: Dibebaskan dari tugas apapun.

Karena Son tak memiliki latar pendidikan yang tinggi, besar kemungkinan ia untuk masuk kategori tugas non-aktif, dan membuatnya harus turun untuk melakukan kerja sosial selama 24 bulan.

Untuk memahami situasi pelik yang mendera Son, rekan kami di Football Tribe Korea Selatan telah mengontak Military Manpower Administration (MMA), badan yang menaungi wajib militer dan berada di bawah kepemimpinan Kementrian Pertahanan Korea Selatan. Usut punya usut, Son punya empat jalan yang bisa ia tempuh untuk membebaskan dirinya dari wajib militer.

  1. Memenangkan medali emas di Asian Games mendatang

Bagi atlet yang memenangkan medali di Olimpiade maupun medali emas di Asian Games, dibebaskan dari wajib militer penuh. Mereka hanya perlu mengikuti empat minggu pelatihan dasar militer, dan terus berkecimpung di dunia olahraga selama 34 bulan ke depan. Ki Sung-yueng berhasil dibebaskan dari wajib militer setelah memenangkan medali perunggu di Olimpiade London tahun 2012 lalu.

Untuk Son, satu-satunya kesempatan yang ia miliki adalah memenangkan medali emas di Asian Games yang akan diadakan di Palembang dan Jakarta mendatang. Olimpiade London tak berlaku baginya karena ada penundaan setelah ia menghabiskan karier di Bundesliga saat itu, dan Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung di tanggal 24 Juli 2020, 16 hari sesudah ulang tahunnya yang ke-27.

  1. Menjadi penduduk permanen di Jerman

Penduduk permanen di negara lain dibolehkan untuk menunda wajib militernya hingga berumur 37 tahun. Untuk menjadi penduduk permanen di Inggris, tempat Son berada saat ini, ia belum mencukupi durasi tinggalnya. Son baru bergabung bersama Spurs di tahun 2015 lalu, dan untuk memenuhi kriteria menjadi penduduk permanen, seseorang harus tinggal di satu negara selama minimal lima tahun. Son bisa mengakali hal ini dengan menikahi penduduk Inggris. Namun, pernikahan tentunya tak semudah itu dilakukan, dan ia butuh tiga tahun lagi untuk mendapatkan kependudukan di Inggris, dan itu tentu terlalu lama.

Son bisa mencari celah dengan mengajukan diri untuk menjadi penduduk permanen di Jerman. Ia tinggal di negara itu selama tujuh tahun dari 2008 hingga 2015. Apabila ia melakukan ini, ia bisa bermain di luar negeri untuk 12 tahun ke depan. Meskipun begitu, hal ini sulit dilakukan karena mengajukan diri untuk menjadi penduduk permanen di negara di Eropa tidak mudah, dan semakin sulit mengingat ia sudah tak tinggal di Jerman.

  1. Bermain bagi klub militer di Liga Korea

Pesepak bola bisa menjalani wajib militernya dengan bermain bagi klub militer di Liga Korea, Sangju Sangmu di K League 1 atau Asan Mugunghwa di K League 2.

Pesepak bola yang bisa menempuh cara ini harus masuk ke dalam kategori aktif dan harus menjadi bagian permanen dari K League. Son saat ini masih berada di kategori tidak aktif karena status pendidikannya, namun hal ini bisa diatasi dengan mengambil diploma.

Masalah yang lebih besar adalah persyaratan kedua. Ia harus mengakhiri kontraknya bersama Spurs dan bergabung bersama tim di Liga Korea di akhir 2019 nanti sehingga ia bisa bermain dan melakukan wajib militernya bersama Sangju Sangmu atau Asan Mugunghwa sebelum bulan Juli 2020 nanti. Sulit rasanya membayangkan pemain sekaliber Son bermain lagi di Liga Korea.

  1. Pensiun

Opsi ini adalah jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh Son. Ia bisa menghabiskan masa penundaannya hingga Juli 2020 nanti, dan pensiun di usia 27 tahun untuk memulai wajib militernya sebagai pekerja sosial sembari bermain di K3 League, kasta keempat liga sepak bola Korea. Setelah itu, ia bisa melanjutkan karier sepak bolanya di usia 29 tahun.  Tentu saja, dua tahun tak bermain di level tertinggi adalah halangan yang tak mudah diatasi.

Author: Eugene Choi
Penerjemah:
 Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)