Suka tidak suka, harus diakui bahwa perempuan tidak mendapatkan hak yang sebanding dengan laki-laki di banyak hal, termasuk sepak bola. Gaji pesepak bola wanita jauh di bawah pesepak bola laki-laki, dan exposure antara kompetisi sepak bola perempuan dan laki-laki juga berbeda jauh. Meskipun begitu, untuk saat ini situasi setidaknya sudah semakin membaik.
Contoh dari mulainya sepak bola perempuan untuk seimbang dengan sepak bola laki-laki adalah prestasi dari Lieke Martens. Pesepak bola asal Belanda yang kini bermain bagi tim perempuan Barcelona ini tampil bersanding dengan megabintang di sepak bola laki-laki seperti Kylian Mbappe, Neymar, dan Cristiano Ronaldo, dalam iklan terbaru Nike khusus sepatu andalannya, Nike Mercurial.
https://www.youtube.com/watch?v=MspnJVLuF4Y
Dalam iklan tersebut, keempat pesepak bola ini, yang memang merupakan ambassador dari Nike Mercurial, menceritakan tentang sepatu Mercurial favorit masing-masing. Terkhusus Martens, perempuan berusia 25 tahun ini bercerita tentang sepatu Mercurial signature miliknya yang dibuatkan khusus oleh Nike.
Sepatu berwarna biru dengan corak oranye khas timnas Belanda tersebut bertuliskan nama Lieke di punggungnya. Sepatu ini memang dibuat khusus oleh Nike untuk Martens setelah sang pemain berhasil memenangkan gelar pesepak bola wanita terbaik di tahun 2017 lalu.
Tahun 2017 memang menjadi tahun yang bersejarah bagi Martens. Di tahun tersebut, selain memenangkan gelar pesepak bola terbaik dunia, ia juga berhasil menjuarai Piala Eropa bersama timnas Belanda. Selain meraih gelar juara, ia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di turnamen tersebut. Selepas menjuarai Piala Eropa, Martens pun bergabung bersama Barcelona. Wajar apabila tahun 2017 begitu berarti baginya.
Bersama Barcelona, Martens pun berhasil tampil gemilang. Julukan sebagai “Lionel Messi Perempuan” pun tak bisa ia elak. Meskipun begitu, Martens sendiri enggan untuk menyamakan dirinya sendiri dengan Si Kutu.
“Semua itu (perbandingan dengan Messi) terjadi karena saya bermain di Barcelona. Saya memang suka melakukan dribel dan teknik-teknik tertentu. Namun, tak ada yang bisa dibandingkan dengan Messi, ia adalah yang terbaik,”
Sudah menjadi sikap naturalnya untuk rendah hati. Namun, Martens bisa menjadi penggerak pertama untuk kesetaraan bagi pesepak bola laki-laki dan perempuan.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket