Berita Eropa

Meski Tanpa Jan Oblak, Atlético Madrid Hajar Lokomotiv Moskow Tiga Gol Tanpa Balas

“Apakah kami menjadi favorit untuk memenangkan Liga Europa?” Diego Pablo Simeone, pelatih Atlético Madrid, terdiam sebentar. Pertanyaan itu diajukan dalam konferensi pers menjelang babak 16 besar Liga Europa melawan Lokomotiv Moskow.

“Favorit atau bukan, saya tidak memikirkan itu. Kami hanya berpikir untuk tampil baik. Baik menjadi juara Liga Europa maupun La Liga sama-sama penting bagi kami,” sambung pelatih asal Argentina tersebut.

Someone tampaknya berusaha diplomatis. Dalam lubuk hatinya, sepertinya ia sangat ingin memenangkan trofi Liga Europa keduanya sebagai pelatih. Pada tahun 2011 lalu, ia memenangi trofi pertamanya setelah mengalahkan Athletic Bilbao dengan skor telak 3-0.

Padahal, enam bulan sebeum final di Bucharest itu, Simeone baru terpilih menjadi pelatih Atlético Madrid yang baru, menggantikan Gregorio Manzano yang dipecat. Setelah trofi Liga Europa itu, tahun-tahun sukses ayah Giovanni Simeone ini pun dimulai. Ia lalu mengantarkan Atleti menjadi juara Piala Super Eropa dengan membantai Chelsea 4-1 di Stade Louis II, Monaco. Lalu, pada tanggal 17 Mei 2013, ia memenangkan Copa del Rey dengan mengungguli saingan abadi Atleti, Real Madrid , dengan skor 2-1 di Stadion Santiago Bernabéu. Terakhir, tentu saja juara La Liga di penghujung musim 2013/2014

Untuk musim 2017/2018 ini, target menjuarai Liga Champions Eropa yang dua kali gagal di final lagi-lagi tak bisa terpenuhi. Namun, Atleti memiliki kesempatan kedua di Liga Europa.

Tujuan mengejar trofi Liga Europa ini sedikit menemui hambatan dengan cederanya kiper Jan Oblak. Atletico pun memasang kiper muda asal Argentina, Axel Werner untuk menggantikan posisi rekannya asal Slovenia itu.

Simeone juga memasang duet Diego Costa dan Antoine Griezmann di lini depan untuk menghadapu Lokomotiv Moskow. Namun, ternyata bukan kedua striker tersebut yang membuka keunggulan Los Colchoneros atas tamunya.

Gelandang Saul Niguez-lah yang memecah kebuntuan pada menit ke-22 babak pertama. Membawa bola sendirian dari lini tengah, Saul memutuskan untuk melepas tembakan keras dari luar kotak penalty Lokomotiv. Saking kerasnya, tendangan tersebut tak mampu ditahan kiper Lokomotiv, Guilherme. Skor 1-0 untuk tuan rumah bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, barulah duet Griezmann-Costa membuahkan gol. Tembakan Griezmann dari jarak dekat sempat ditepis Guilherme. Namun, Costa datang di saat yang tepat untuk menyontekkan bola muntah ked ala gawang lawan. Skor berubah menjadi 2-0.

Pada menit-menit akhir pertandingan, Jorge ‘Koke’ Resurreccion menambah keunggulan menjadi 3-0 sekaligus memastikan keunggulan mantap Atleti atas tamunya dari Rusia. Skor itu pun menyimpulkan laga pertama babak 16 besar ini, sekaligus menjadi modal berharga pasukan Simeone ke Rusia di laga kedua.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.