Turun Minum Serba-Serbi

Srikandi-Srikandi di Rimba Sepak Bola Indonesia

Sepak bola tidak hanya milik pria karena perempuan juga bisa menikmatinya. Di luar sana, sudah banyak perempuan-perempuan yang bergelut di dunia sepak bola, baik menjadi pemain, wasit, pelatih, ataupun manajemen tim. Bahkan kompetisi Piala Dunia untuk perempuan pun sudah digelar sejak tahun 19

Di Indonesia, perkembangan perempuan dalam dunia sepak bola memang tidak segarang di luar. Namun, merupakan suatu kebanggan sendiri ketika melihat ada perempuan-perempuan beraksi, baik di atas lapangan ataupun di balik layer. Memperingati Hari Perempuan Internasional, kami membuat daftar srikandi-srikandi yang bergelut di dunia sepak bola Indonesia.

Selamat menikmati!

Esti Puji Lestari

Esti Puji merupakan CEO dari salah satu klub peserta Liga 3 Indonesia musim ini, Persijap Jepara. Perempuan yang juga lahir di Jepara ini membeli saham klub pada pertengahan tahun 2016. Istri dari Carlos Raul Sciucatti ini tidak malu-malu untuk terjun langsung ke lapangan. Selain tidak pelit dalam urusan mengeluarkan uang, Esti juga membentuk Persijap Kartini, sebuah tim sepak bola untuk para perempuan di Indonesia.

Ratu Tisha Destria

Kecintaannya terhadap sepak bola membuatnya terjun ke bidang tersebut. Pengalamannya segudang dan sudah tidak diragukan lagi. Dulu, Tisha pernah menjadi manajer tim PS ITB. Lulusan FIFA Master 2013 ini juga pernah menjadi Direktur Kompetisi dan Regulasi PT. Gelora Trisula Semesta yang menangani ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Selain menjadi salah satu pendiri Labbola, Tisha kini memiliki jabatan sebagai Sekjen PSSI hingga tahun 2020, menjadikan dirinya perempuan pertama yang menjabat posisi tersebut sejak organisasi itu didirikan.

Deliana Fatmawati

Jika di Jerman ada Bibiana Steinhaus, di Indonesia kita punya Deliana Fatmawati. Deliana adalah satu dari enam wasit Indonesia yang memiliki lisensi dari FIFA, dan dia satu-satunya perempuan dari enam wasit tersebut. Perempuan kelahiran Medan ini memang sudah lama bergelut di dunia si kulit bundar. Sebelumnya dia pernah membela Indonesia dalam ajang AFF 2013 dan AFF Club Futsal 2015, berposisi sebagai kiper.

Papat Yunisal

Nasib sepak bola perempuan di Indonesia nampaknya berada di pundak orang yang tepat. Dalam kongres Asosiasi Sepak Bola Wanita yang digelar untuk pertama kalinya itu, Papat terpilih sebagai ketua organisasi tersebut. Mantan pemain timnas sepak bola perempuan ini juga menjabat sebagai anggota Exco PSSI.

Sicilia Setiawan

Dari sepak bola lapangan besar ke futsal. Sicilia sudah malang melintang di dunia perfutsalan Indonesia. Perempuan kelahiran Wonosobo ini merupakan satu dari tiga perempuan Indonesia yang memegang lisensi AFC. Sicilia sudah mendapatkan berbagai prestasi di ajang Liga Futsal Nusantra dan Women Pro Futsal League (WPFL), menjadi pelatih perempuan satu-satunya di ajang tersebut. Mimpinya adalah memajukan perempuan di dunia sepak bola.

*Foto: Bolalob

Fortunella Levyana

Fortunella adalah seorang fisioterapis. Dia pernah bekerja di Pelita Bandung Raya (PBR) dan juga dipercaya sebagai fisioterapis tim nasional perempuan Indonesia. Fortunella sempat bergabung dengan Persib Bandung, namun karena alasan internal tertentu, kontraknya dibatalkan. Kemampuannya kini diandalkan oleh salah satu klub asal Malaysia, Terengganu City FC.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola