Tribe Ultah

Johann Vogel, Batu Karang dari Swiss yang Namanya Jarang Diingat

Ketika berbicara tentang sepak bola Swiss, nama mantan penyerang Borussia Dortmund, Alex Frei, tentu menjadi yang paling diingat. Berlanjut dengan saat ini, di mana  Swiss tengah dalam berada dalam masa-masa terbaik untuk sepak bola mereka. Nama-nama seperti Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka menjadi sosok yang membuat sepak bola Swiss menjadi menarik perhatian.

Padahal jauh sebelum nama-nama di atas, ada satu sosok yang membuat sepak bola Swiss mendapatkan rasa hormat. Namanya jarang diingat karena ada komposer yang juga berasal dari Swiss memiliki nama sama dan memiliki karier gemilang di dunia musik. Ia adalah Johann Vogel.

Vogel sebenarnya merupakan pemain yang paling lama menjabat sebagai kapten timnas Swiss. Ia menjabat dari tahun 2004 hingga 2007. Ia terkenal karena ketangguhannya di lapangan. Vogel merupakan tipe gelandang pengangkut air yang bertugas untuk menahan gempuran sekaligus menghentikan lawan. Fisiknya tidak terlalu tinggi, tetapi ia ngotot dan sulit ditaklukkan.

Vogel tersohor ketika membela PSV Eindhoven. Ia bermain untuk tim asal Belanda tersebut selama enam musim. Sebelum mendarat di PSV ia bermain untuk tim lokal Swiss, Grasshoppers. Ia menjadi bagian ketika Die Rood-Witten ini mendominasi sepak bola Belanda pada 2000-an awal.

Di PSV yang kala itu tengah menjadi kekuatan superior di sepak bola Belanda. Vogel yang datang pada tahun 1999 mengalami banyak masa serta perubahan di klub tersebut. Ketika ia tiba di musim 1999/2000, itu adalah masa ketika Ruud van Nistelrooy muda mulai menunjukan sinar kebintangannya sebagai penyerang hebat.

Selanjutnya Vogel menjadi saksi bagaimana duo Mateja Kezman dan Arjen Robben membawa PSV mendominasi sepak bola Belanda, dan kekuatan mereka juga diperhitungkan di Eropa. Pada masa-masa itu, ia bersanding dengan Mark van Bommel muda di lini tengah. Tandem di antara keduanya menjadi faktor lain yang membuat PSV sulit dihentikan.

Vogel memang memiliki sumbangsih empat gelar juara Eredivisie untuk PSV. Tapi pencapaian terbaik Vogel adalah ketika berhasil membawa PSV ke semifinal Liga Champions Eropa pada tahun 2005. Poros tiga gelandang, Vogel, van Bommel, dan Philip Cocu yang baru saja pulang dari Barcelona, menjadi bagian penting tim selain tentunya dua pemain sayap, Jefferson Farfan dan Park Ji-sung.

Vogel membawa PSV melaju jauh di Liga Champions musim tersebut. Mereka berhasil mengandaskan perlawanan dua tim besar Prancis, Monaco dan Olympique Lyon, dan menuju babak semifinal. Di babak tersebut mereka berhadapan dengan AC Milan yang saat itu tengah berada dalam masa terbaik mereka.

Sesuai dengan perkiraan, Milan bisa mengatasi PSV dan melaju ke partai puncak. Meskipun demikian, perjuangan PSV saat itu patut dikenang. Meskipun ada perbedaan kekuatan yang sangat kentara, PSV memberikan perlawanan yang hebat kepada Milan. Paolo Maldini dan kawan-kawan mesti berjuang keras untuk bisa melewati PSV.

Selain Park Ji-sung dan Jefferson Farfan yang tampil hebat di pertandingan tersebut, penampilan Vogel juga tidak kalah mengesankan. Ia berhasil membuat Andrea Pirlo tidak terlalu banyak berkreasi baik ketika bertanding di San Siro maupun Philips Stadium. Ketahanan Vogel juga membuat Philip Cocu bebas bergerak dan membuatnya bisa mengobrak-abrik pertahanan Milan dan mencetak dua gol di leg kedua.

Penampilan di laga tersebut yang kemudian membuat Milan meminang Vogel di musm selanjutnya. Sayangnya, Vogel tidak bisa berbuat banyak di sana. Ia kalah bersain dari Massimo Ambrosini, dan pelatih Milan saat ini, Gennaro Gattuso. Pada pertengahan musim, sebenarnya datang tawaran dari Manchester United, tetapi Vogel bersikeras untuk bertahan dan memperjuangkan tempatnya.

Vogel akhirnya dilepas ke Real Betis pada musim kompetisi 2006/2007. Tidak lama di sana, semusim kemudia ia mencicipi ketatnya persaingan Liga Primer Inggris dengan bergabung ke Blackburn Rovers. Nasibnya sempat terkatung-katung selama beberapa musim. Pada tahun 2012 ia kembali ke klub lamanya, Grasshoppers dan pensiun di sana.

Selamat ulang tahun, Johann Vogel!

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia