Bali United akan bertandang ke Filipina untuk melakoni laga kedua penyisihan Grup G Piala AFC 2018. Sang lawan, Global Cebu FC, bukan klub yang bisa dipandang remeh karena merupakan runner-up Liga Filipina musim lalu. Namun, bukan berarti tidak ada cela di klub yang baru berusia 18 tahun itu.
Melalui penuturan salah seorang pemain Global Cebu yang tidak mau disebutkan namanya, mereka mengaku sama sekali tidak mengetahui kekuatan Bali United. Hal tersebut ia ungkapkan pada media setempat setelah rapat tim, Minggu (25/2) kemarin.
“Melawan Bali, jujur kami tidak tahu sedikit pun tentang klub itu. Tapi yang jelas kami akan fight,” tuturnya seperti dikutip dari SuperBall. “Apapun kondisinya di tim ini, kami akan tetap fight melawan Bali United,” pungkasnya.
Komentar tersebut bisa bermakna ganda. Pertama, Global Cebu hanya pura-pura tidak tahu kekuatan Bali United, dan kedua, Global Cebu memang buta kekuatan calon lawannya ini. Jika memang yang dimaksud pemain tersebut adalah poin kedua, maka kesiapan Global Cebu di ajang ini patut dipertanyakan, karena Yangon United saja sudah memantau permainan Bali United jauh-jauh hari sebelum berjumpa di laga perdana Grup G.
Begitu pula dengan Bali United. Widodo Cahyono Putro selaku juru taktik dari Serdadu Tridatu mengaku telah menyipakan tiga skema untuk mencuri poin penuh dalam lawatannya ke Filipina. Ia juga menambahkan bahwa para pemainnya tidak mempermasalahkan rumput sintetis yang dipakai tuan rumah.
Global Cebu sendiri di awal musim ini termasuk klub yang memiliki banyak masalah. Para pemainnya sempat mengancam mogok main lawan Bali United karena gajinya masih ditunggak, tapi niat itu kemudian diurungkan karena potensi tunggakan gaji yang lebih lama jika ngotot menggelar aksi mogok main.
“Banyak masalah di klub kami tapi kami putuskan akan main di AFC. Jika kami mogok, kami khawatir gaji kami akan ditahan lebih lama lagi.” kata salah seorang pemain Global Cebu, dikutip dari Tribun Bali.
Partai kedua Grup G Piala AFC 2018 akan digelar malam ini pukul 18:30 WIB. Sebanyak 20 pemain inti telah dibawa coach Widodo ke Filipina. Tidak seperti di partai pertama, ketika runner-up Liga 1 2017 ini menurunkan tim lapis kedua karena jadwal yang mepet dengan Piala Presiden 2018.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.