Berita Eropa

Trofi Piala Carabao, Tonggak Awal Dominasi Pep Guardiola di Inggris

Adalah sebuah kenyataan, bahwa Pep Guardiola menyandang status salah satu manajer terbaik di dunia saat ini. Dengan otaknya yang encer, ia mampu mendominasi La Liga Spanyol dan Bundesliga Jerman. Sebagai manajer yang muda nan ambisius, ia pun mencpba peruntungannya di liga besar lainnya, Liga Primer Inggris, sejak musim 2016/2017 lalu.

Pada awalnya, Inggris tak ramah baginya. Tak seperti ketika ia menangani Barcelona ataupun Bayern Munchen, yang mana di musim pertamanya ia berhasil meraih gelar, ia nirgelar bersama Manchester City di tahun pertamanya. Meskipun begitu, mantan jendral lapangan tengah Barcelona ini benar-benar memanfaatkan tahun pertamanya di Inggris untuk beradaptasi.

Benar saja, di musim keduanya, City begitu digdaya. Di Liga Primer Inggris musim ini, mereka unggul 13 poin dari posisi kedua, Manchester United. Tak hanya itu, mereka juga menjadi kandidat terkuat di Liga Champions musim ini. Dan baru saja, pagi dini hari tadi, mereka memastikan diri bahwa mereka berpeluang meraih treble di musim ini.

Di pertandingan final Piala Carabao yang baru berakhir dini hari, City berhasil mencukur Arsenal dengan skor meyakinkan, 3-0. Kemenangan itu tentunya menjadi trofi pertama The Citizens di musim ini, sekaligus trofi pertama yang didapatkan Guardiola di sepak bola Inggris. Meskipun tergolong sebagai turnamen minor, keberhasilan Guardiola untuk menjuarai Piala Carabao tentunya harus diapresiasi, sekaligus diperhatikan dengan baik. Trofi ini bisa menjadi awal dari dominasinya bersama City di Inggris.

Namun, sang manajer sendiri membantah ide ini. Guardiola menyatakan bahwa ia tidak menganggap kemenangan di Piala Carabao ini menjadi awal dari keran trofinya bersama City.

“Tidak, saya tidak berpikir seperti itu. Bahkan ketika masih bersama Barcelona, di trofi pertama yang saya menangkan, saya tidak berpikir bahwa kami akan memenangkan 14 trofi dalam empat tahun. Saya lebih pragmatis dari itu,” ujar Guardiola dikutip dari Independent.

“Di sepak bola, adalah sebuah kesalahan apabila anda berpikir apa yang akan terjadi dalam tiga tahun kedepan. Adalah sebuah kesalahan untuk mental kami, target kami, hal seperti itu tidak masuk akal.”

Manajer berusia 47 tahun ini juga menyatakan bahwa ia dan skuatnya akan fokus menyelesaikan satu-satu pertandingan di musim ini, ketimbang menggambarkan musim-musim berikutnya dengan luas.

Guardiola boleh saja berpendapat seperti itu, namun untuk hari ini, mungkin ia dan skuatnya akan merayakan kejayaan mereka yang pertama di musim ini. Kejayaan yang menjadi tonggak awal dari dominasinya di Inggris.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket