Tribe Ultah

Juninho Paulista, Juninho tanpa Pernambucano yang (Sayangnya) Kurang Tersohor

Ketika mendengar nama Juninho, yang muncul di kepala kebanyakan orang adalah Juninho Pernambucano. Wajar saja karena Juninho yang ini memang melegenda berkat kemampuannya mengeksekusi tendangan bebas. Padahal ada Juninho lain yang juga memiliki kemampuan hebat, bahkan Juninho yang satu lagi ini merupakan pemenang Piala Dunia.

Ada alasan besar mengapa Juninho yang lama berkarier di Lyon dan terkenal dengan tendangan bebasnya itu namanya sering ditulis dengan tambahan nama Pernambucano di belakangnya dan tidak ditulis hanya Juninho saja, terutama untuk pemberitaan maupun di laporan pertandingan. Apalagi kedua Juninho ini sempat bermain di satu tim yang sama yaitu Vasco da Gama.

Akhirnya, asal daerah dua Juninho ini dipakai untuk membedakan keduanya. Pernambucano dipilih oleh Juninho yang lama bermain untuk Lyon karena ia berasal dari daerah Pernambucano di utara Brasil. Sementara Paulista dipakai oleh Juninho yang lain, mengacu pada daerah domisili Juninho ini yang memang berasal dari Sao Paulo.

Meskipun Juninho Pernambucano lebih terkenal secara global, Juninho Paulista sebenarnya sangat dihormati di Brasil. Ia merupakan salah satu produk terbaik pembinaan usia muda Sao Paulo. Ia berada di barisan yang sama dengan Rogerio Ceni, Cicinho, dan Kaka tentunya. Hal inilah yang membuat Juninho Paulista tetap mendapatkan perhatian besar sehingga akhirnya bisa masuk skuat timnas Brasil yang berlaga di Piala Dunia 2002.

Berbeda dengan Pernambucano yang langsung tersorot karena bergabung dengan Lyon, Juninho Paulista memulai petualangannya di Eropa dengan bergabung ke Middlesbrough. Di sana namanya justru semakin tersohor. Juninho merupakan legenda yang amat dikenang di Riverside, kandang Middlesbrough. Ia memiliki julukan The Little Fella mengacu kepada posturnya yang mungil.

Soal gaya bermain juga yang membuat dua Juninho ini menjadi berbeda. Apabila Pernambucano terkenal karena tendangan bebasnya, Juninho Paulista merupakan gelandang serang genius yang sering menciptakan magis ketika bermain di belakang penyerang tengah. Ia merupakan otak penyerangan tim yang membuat Middelsbrough cukup disegani di Liga Primer Inggris pada akhir tahun 1990-an hingga 2000-an awal.

Juninho Paulista mendapatkan kesempatan untuk membuat kariernya menanjak di level klub ketika dipinang oleh Atletico Madrid. Sayangnya, kariernya di Spanyol tidak terlalu baik. Ia lebih sering dipinjamkan, dan bahkan sempat menderita cedera parah karena mendapatkan tekel keras dari Michel Salgado yang kala itu masih membela Celta Vigo.

Setelah kesuksesan membantu Brasil meraih gelar juara dunia pada tahun 2002, Juninho Paulista kemudian kembali ke Middlesbrough. Ia merupakan kunci ketika tim asal Teesside tersebut berhasil menjadi juara Piala Liga Inggris pada tahun 2004 dengan mengalahkan Bolton di partai final. Kesuksesan ini juga yang membuat Juninho Paulista dianugerahi penghargaan sebagai pemain terbaik Middelsbrough sepanjang masa pada tahun 2007 lalu.

Sempat membela Celtic FC setelah dilepas Middelsbrough pada tahun 2004, Juninho Paulista kemudian kembali ke Brasil. Ia juga sempat bertualang ke Australia untuk memperkuat Sydney FC, namun tidak lama ia kemudian kembali lagi ke Brasil. Ituano FC menjadi klub terakhir di mana seorang Juninho Paulista bermain sebagai pesepak bola profesional. Di Ituano juga yang menjadi kesibukan terkini Juninho Paulista selepas pensiun pada tahun 2010, karena saat ini Juninho merupakan presiden dari klub tersebut.

Selamat ulang tahun, Juninho Paulista!

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia