Nama Cengiz Under awalnya tidak banyak diketahui orang ketika dia datang ke AS Roma. Masih muda dan seakan datang dari antah berantah, Under dibeli Serigala Ibukota dengan harga yang cukup mahal untuk pemain seperti itu, 13 juta euro. Bermain di posisi penyerang sayap kanan, Under diprediksi akan menggantikan peran Mohamed Salah, yang hijrah ke Liverpool, dalam jangka panjang mengingat usianya. Namun, start dari Under tidak semulus yang diharapkan dan mungkin, hal itu sudah bisa diprediksi sebelumnya.
Perbedaan budaya, bahasa, serta gaya permainan yang baru membuat Under kesulitan beradaptasi sebelumnya. Kebanyakan, pemain asal Turki tersebut digunakan sebagai pemain penggnati dan hanya diturunkan sebagai starter sebanyak empat kali di tahun 2017. Ekspektasi tinggi melekat kuat di dirinya. Selain digadang-gadang menjadi pengganti Salah, dia juga punya label sebagai Paulo Dybala dari Turki. Ekspektasi yang tinggi dan permasalahan-permasalah tersebut menjadi salah satu faktor namanya tak terlalu menggaung di Roma. Namun, semua itu berakhir ketika Eusebio Di Fransesco merubah taktiknya setelah bermain tanpa kemenangan di beberapa laga.
Di Fransesco mencampakkan formasi 4-3-3 dan menerapkan 4-2-3-1 ketika timnya melawan Hellas Verona. Hasilnya memuaskan bagi Roma maupun Under. Dia sukses mencetak gol perdananya di laga tersebut. Selanjutnya, nama Under mulai terdengar luas. Pemain berusia 20 tahun iti berhasil menambah tiga gol dan satu asis di dua pertandingan terakhir.
Penampilan apiknya di liga dimanfaatkan secara baik-baik oleh Di Fransesco. Under pun dibawa olehnya sebagai starter di pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions melawan Shakhtar Donetsk. Menjalani debutnya di kancah Eropa, Under dengan mantap memperkenalkan dirinya. Under mempersembahkan sebuah gol yang membuat Giallorossi unggul terlebih dahulu atas tuan rumah. Gol tersebut membuat dirinya menjadi pemain muda kedua setelah Antonio Cassano serta menjadi pemain termuda asal Turki yang mencetak gol di Liga Champions (20 tahun dan 222 hari).
Sayangnya, perkenalan diri Under terganggu karena timnya gagal meraih kemenangan. Shakhtar berhasil bangkit dan membalikkan keadaan.
Sinyal bahwa Under bisa menjadi bintang masa depan Roma sudah tercium di sini. Tinggal bagaimana Di Fransesco mematangkannya saja dan gol-gol pun akan lahir dari kaki sang pemain.
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola