Eropa Champions League

Beda Nasib David De Gea dan Alisson Becker

Subuh tadi, dua pertandingan lanjutan leg pertama babak 16 besar Liga Champions baru saja berlangsung. Sevilla menjamu tim raksasa asal Inggris, Manchester United (MU), dan AS Roma bertandang ke klub asal Ukraina, Shakhtar Donetsk. Dalam dua pertandingan ini, sorotan tersendiri patut diberikan kepada dua penjaga gawang terbaik dunia saat ini, Alisson Becker milik AS Roma, dan David De Gea milik MU. Kedua kiper ini mampu memberikan penampilan yang sama-sama gemilang, namun nasib mereka berbanding terbalik. Ya, di akhir pertandingan, De Gea mendapati bahwa gawangnya tetap perawan, sementara Alisson meski usahanya sudah luar biasa, ia tak mampu membawa timnya lolos dari kekalahan.

Pertandingan antara Sevilla dan MU memang berjalan tak begitu menarik. Meskipun begitu, tuan rumah beberapa kali memiliki peluang emas yang seharusnya menjadi gol apabila kiper lawannya bukan De Gea. Kiper utama timnas Spanyol ini beberapa kali menciptakan penyelamatan yang luar biasa memukau. Mulai dari mementahkan sundulan Steven N’Zonzi secara akrobatik, menangkap tendangan bebas Ever Banega dengan mudah, hingga menyelamatkan sundulan point blank Luis Muriel yang 90% akan menjadi gol apabila bukan dihadapi De Gea.

Penampilan Alisson pun tak kalah memukau. Refleksnya yang luar biasa membuatnya mampu mematahkan tendangan jarak dekat yang dilepaskan oleh kapten Shakhtar, Taison, dan beberapa peluang The Miners lainnya. Sayang, keberuntungan tak menaunginya kala Facundo Ferreyra mencetak gol lewat bola muntah, sementara eksekusi tendangan bebas Fred yang jenius membuatnya harus takluk untuk kedua kalinya.

Meskipun nasib mereka berbeda, performa yang mereka tampilkan di laga ini tentu menjadi bukti bahwa mereka memang layak untuk disebut sebagai kandidat utama kiper terbaik dunia. Baik De Gea maupun Alisson telah berusaha sebaik mungkin, namun mungkin memang takdir harus berkata lain.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket