Kartu kuning yang diterima Diego Costa di laga kontra Athletic Bilbao akhir pekan lalu tampaknya belum bisa diterima dengan ikhlas oleh sang pemain. Kepada Diario AS, penyerang baru rasa lama milik Atlético Madrid tersebut mengatakan bahwa wasit seringkali sengaja memberi kartu karena membencinya.
“Banyak wasit yang membenciku dan aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengubahnya. Beberapa dari mereka sengaja memberiku kartu kuning hanya karena hal-hal kecil, seperti saat melawan Bilbao kemarin.”
Lebih lanjut, Costa juga mengatakan bahwa di pertandingan itu ia sama sekali tidak melakukan kontak sentuhan dengan wasit, tapi sang pengadil lapangan tetap saja menghukumnya dengan kartu kuning. Tak lupa, Costa juga menyebut bahwa wasit sengaja tidak memberikan penalti pada Atlético walau dirinya dilanggar dengan keras di kotak penalti.
“Meminta penalti? Ya tentu saja! Ada kontak fisik dengan bek lawan yang membuatku terjatuh, padahal aku memiliki kesempatan menembak. Jadi sangat jelas kalau itu penalti!” pungkasnya.
Costa sendiri pada akhirnya tetap bisa mencetak gol di pertandingan itu, yang menjadi gol pembuka di menit ke-80. Tujuh menit berselang, keunggulan skuat asuhan Diego Simeone digandakan oleh Kevin Gameiro, yang membuat Atlético menyapu bersih empat laga terakhirnya di Liga Spanyol.
Bursa transfer paruh musim 2017/2018 menjadi momen kembalinya Diego Costa ke Los Rojiblancos, setelah tiga tahun merantau di Inggris bersama Chelsea. Ia sebenarnya bermain bagus bersama The Blues, tapi perseteruannya dengan Antonio Conte menuntunnya ke pintu keluar Stamford Bridge.
Akan tetapi, ia harus rela menganggur selama 6 bulan karena Atlético Madrid terkena embargo transfer yang membuat mereka tidak bisa mendatangkan pemain di awal musim 2017/2018. Costa pun akhirnya dapat melakoni debuatnya pada 3 Januari lalu melawan Lleida Esportiu, dan mencetak satu gol di ajang Copa del Rey itu.
Diego Costa hingga berita ini diunggah telah bermain 8 kali bagi Atlético Madrid di semua ajang resmi yang diikuti klubnya. Dari kesempatan tampil itu, ia dapat mengemas 4 gol dan 1 asis. Atlético pun dibawanya tetap menguntit Barcelona dari peringkat kedua denga selisih tujuh poin.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.