Eropa Champions League

Kalahkan PSG Adalah Cara Madrid Menjawab Keraguan Publik

Memasuki fase 16 besar Liga Champions, penampilan Real Madrid sedang disorot tajam. Pasalnya mereka sedang tertatih-tatih di kompetisi domestik, dengan tertinggal 17 poin  dari Barcelona dan sudah tersingkir secara memalukan dari Copa Del Rey. Meski begitu, kondisinya berbanding terbalik di Liga Champions. El Real berhasil menunjukkan kapasitas mereka sebagai juara bertahan setelah mengalahkan Paris Saint-Germain 3-1 dalam leg pertama babak 16 besar pada Rabu (14/2)

Pertandingan di Santiago Bernabeu berlangsung dengan tempo cepat. Madrid yang langsung menekan PSG sejak wilayah pertahanan tim tamu punya kesempatan unggul lebih dulu di menit ke-5 lewat tendangan Toni Kroos, namun kiper Alphonse Areola masih mampu menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Permainan pun berlanjut dengan masing-masing tim berusaha membongkar pertahanan lawannya, namun baru di menit ke-28 peluang berbahaya kembali tercipta. Kali ini giliran Cristiano Ronaldo yang memiliki kesempatansaat tinggal berhdapan 1 lawan 1 dengan Areola, namun kiper nasional Prancis tersebut masih mampu menghalaunya.

Setelahnya Madrid dan PSG saling bertukar serangan. Neymar punya kesempatan mencetakgol yang berhasil dihalau Keylor Navas di menit 30. Dua menit berselang, giliran sundulan Sergio Ramos yang berhasil dihalau Areola. Semenit berselang, akhirnya Les Parisiens yang membuka keunggulan di pertandingan ini.

Lewat sebuah serangan dari sisi kanan, Kylian Mbappe melepaskan umpan silang mendatar kepada Neymar. Nacho Fernandez berusaha menghalau, namun penyerang Brazil tersebut dengan tenang berhasil mengecoh Nacho dengan umpan backheel yang ditujukan kepada Adrien Rabiot yang masuk dari lini kedua dan menjebol gawang Navas.

Madrid tak tinggal diam. Tak ingin kalah dari tim tamu, mereka berusaha untuk terus menyerang pertahanan PSG. Upaya itu akhirnya membuahkan hasil di menit 44. PSG harus menerima hukuman penalti setelah Giovani Lo Celso dengan ceroboh menarik kaus Toni Kroos yang sedang menggiring bola di dalam kotak terlarang. Ronaldo yang menjadi eksekutor pun menjalankan tugasnya dengan baik, sekaligus menutup babak pertama dengan skor imbang 1-1.

Memasuki babak kedua, tempo permainan sedikit menurun. Kedua tim sama-sama mengalami kebuntuan untuk mencetak gol. Di kubu PSG, pelatih Unai Emery membuat keputusan tak terduga dengan menggantikan Edinson Cavani dengan Thomas Meunier di menit 66. Sementara Zinedine Zidane memilih untuk memasukkan Gareth Bale dan Marco Asensio di menit 79.

Keputusan Zidane terbukti tepat. Asensio berperan langsung dalam dua gol tambahan yang diciptakan Madrid di 10 menit akhir babak kedua. Dua umpan silang mendatarnya berhasil diselesaikan oleh Ronaldo dan Marcelo menjadi gol. Meski PSG kembali meningkatkan tekanan di penghujung babak kedua, namun skor 3-1 tak berubah hingga laga usai.

Kemenangan ini selain memudahkan langkah Madrid di leg kedua, tentunya juga menjadi jawaban keraguan banyak pihak yang mengkritik performa Madrid akhir-akhir ini. Sebaliknya untuk PSG, hasil ini membuat mereka harus bekerja keras membuat tiga gol saat kembali berjumpa dengan Madrid di Paris pada 7 Maret mendatang.

Author : Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)
Penggemar Juventus yang merasa dirinya adalah Filippo Inzaghi saat bermain bola